Pixel Code jatimnow.com

Di Ponorogo, WN Perancis yang Bersepeda Keliling Dunia Belajar Reog

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Mita Kusuma
WN asal Perancis Romain Auclair saat belajar reog di Desa Tatung, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo
WN asal Perancis Romain Auclair saat belajar reog di Desa Tatung, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo

jatimnow.com - Seorang warga negara (WN) asal Perancis Romain Auclair (30), singgah di Desa Tatung, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo. Lulusan ilmu kedokteran yang keliling dunia dengan mengayuh sepeda itu menyempatkan belajar kesenian reog.

Sampai di Ponorogo, Romain bercerita bila ia sudah mengayuh sepeda dan singgah dibeberapa kota dan negara sejak 2 tahun lalu. Sebelum sampai di Desa Tatung, Romain lebih dulu menjelajahi Yogyakarta dan sejumlah kota lain.

"Tepatnya dua tahun, dua bulan, dua hari saya sampai di (Desa) Tatung. Sudah 22 ribu kilometer saya lalui," ungkap Romain, Senin (2/9/2019) malam.

Di Desa Tatung, Romain singgah sehari semalam. Selain belajar kesenian reog, ia juga menyempatkan belajar gamelan khas Jawa.

"Awalnya saya kesulitan. Reog itu berat sekali, tapi tadi belajar dan akhirnya bisa juga," kata Romain setelah menikmati sensasi memakai topeng reog dadak merak tersebut.

Romain mengaku sengaja mampir ke Ponorogo lantaran penasaran dengan kesenian reog yang sebelumnya hanya ia lihat melalui televisi atau handphone. Desa Tatung ia pilih setelah ia mencari Reog Ponorogo di google.

Baca juga:
Ponorogo Wakili Indonesia dalam Jejaring Kota Kreatif Unesco

Di Desa Tatung, Romain juga diajak bertani ala warga Tatung. Desa Tatung ini dikenal sebagai sentra penghasil bengkoang.

"Setelah ini, saya mau ke Tulungagung dan Bromo," terangnya.

Sementara itu, Kepala Desa Tatung Rudi Sugiharto menambahkan, warga di desanya sangat terbuka dengan kedatangan semua orang, termasuk wisatawan mancanegara (wisman). Di desa ini bahkan sudah berdiri tiga homestay yang sengaja disediakan untuk pengunjung. Mulai dari bentuk rumah modern, rumah joglo hingga rumah joglo klasik.

Baca juga:
Disbudparpora Ponorogo Diundang Kemendikbud, Reog Segera Sidang ICH Unesco

"Ketiga homestay itu disediakan gratis untuk wisman. Harapannya setelah datang ke sini, semua wisatawan bisa cerita ke temannya, getok tular istilahnya, biar ada wisman lain ke sini," imbuhnya.

Dari catatan sang kades, sepanjang dua bulan terakhir, Desa Tatung sudah menerima dua kali kunjungan wisman, pertama yaitu tiga turis asal Belgia dan kedua yaitu Romian, turis asal Paris, Perancis.