Pixel Code jatimnow.com

Aturan Main Berobat di Pengobatan Alternatif Ningsih Tinampi

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Moch Rois
Salah satu pasien melihat daftar antrean di pengobatan alternatif Ningsih Tinampi
Salah satu pasien melihat daftar antrean di pengobatan alternatif Ningsih Tinampi

jatimnow.com - Untuk mendapatkan pengobatan dari Ningsih Tinampi, tidaklah mudah. Selain antrean panjang, para calon pasien juga harus datang langsung dengan menyerahkan fotokopi KTP berikut nomor handphone.

Saat sampai di kampung Ningsih Tinampi di Gang Lambau Dusun Lebakrejo, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, pasien harus mengantre, baik untuk memarkir kendaraan maupun mendaftar.

Tidak ada cara online untuk mendaftar pengobatan alternatif Ningsih Tinampi ini. Ratusan hingga ribuan calon pasien wajib datang untuk mengisi buku antrean hingga menyerahkan fotokopi KTP serta nomor handphone.

"Sebenarnya kita tidak pakai KTP, karena pasien yang datang membludak sampai ribuan orang, makanya kita pakai fotokopi KTP, agar tertib," jelas Eko, Humas Pengobatan Alternatif Ningsih Tinampi kepada jatimnow.com, Selasa (17/9/2019).

Eko menambahkan, waktu pendaftaran dimulai pukul 06.00 Wib sampai pukul 11.00 Wib. Sedangkan untuk setiap hari Senin, loket pendaftran tutup atau libur.

Baca juga:
Ningsih Tinampi, Tertimpa Pohon di Mojokerto, Polda Jatim Ringkus 16 Pelaku

Setelah semua data pasien terekapitulasi, baru diumumkan, pada tanggal berapa dan jam berapa mereka mendapat nomor antrean untuk berobat. Biasanya, kalau pasien membeludak, pengumuman kapan seorang pasien mendapat nomor antrean untuk berobat, diumumkan antara pukul 19.00 sampai 20.00 Wib.

"Kalau ramai, fungsi KTP ini untuk mengetahui apakah pasien ini datang dari luar Pulau Jawa atau dari Jawa sendiri. Kalau dari luar Pulau Jawa, kita lihat dulu kondisinya, apakah kita prioritaskan apa tidak. Sebab mereka kan datang dari jauh," ungkapnya.

Baca juga:
Ningsih Tinampi Kini Jadi Bhayangkari Setelah Lama Menjanda

Sementara itu, Ningsih Tinampi saat ditemui wartawan, mengaku bila sehari bisa mengobati 150 sampai 200 orang pasien.

"Kadang saking banyaknya pasien. Hari Senin yang jadwalnya anak-anak (crew) saya libur, akhirnya tidak bisa libur. Kita menangani yang mau berobat," tukas Ningsih Tinampi.