Pixel Code jatimnow.com

Gairah Pasar Rumput Tulungagung di Tengah Kemarau Panjang

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Bramanta Pamungkas
Para pedagang hijauan pakan ternak di pasar rumput Desa Ngebong, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung
Para pedagang hijauan pakan ternak di pasar rumput Desa Ngebong, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung

jatimnow.com - Musim kemarau panjang tahun ini mendatangkan berkah bagi penjual pakan hijau atau basah untuk ternak di Pasar Rumput Desa Ngebong, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung. Permintaan pakan hijau meningkat pesat dibanding musim hujan.

Para pemilik ternak mengaku kesulitan mencari pakan lantaran banyak lahan penghasil rumput atau pakan hijau, mengering. Sehingga para pemilik ternak memilih untuk membeli pakan hijau tersebut. Nah, di pasar tradisional tersebut, mulai dari rerumputan hingga dedaunan dijual dijual.

Fina, salah seorang pemilik ternak sapi mengaku kesulitan untuk mencari sendiri pakan ternaknya, sehingga terpaksa membeli pakan hijau di pasar rumput tersebut. Tiga ekor sapi yang dipeliharanya membutuhkan sekitar tiga ikat hijauan berupa dedaunan setiap harinya.

"Kalau musim kemarau ini sulit mencari rumput atau dedaunan. Jadi ya beli di pasar rumput saja lebih praktis," ungkap Fina, Kamis (10/10/2019).

Hal senada diungkapkan Yunaeni, pemilik ternak kambing. Setiap dua hari sekali, ia mendatangi pasar rumput untuk membeli hijauan pakan ternak. Jika musim penghujan datang, Yunaeni memilih untuk mencari hijauan sendiri, karena banyak dan mudah didapat.

Baca juga:
Dampak Kemarau Panjang, 13 Desa di Tulungagung Krisis Air Bersih

"Kalau sekarang kondisi seperti ini lebih baik beli saja, karena mencari juga sulit dan belum tentu dapat," tuturnya.

Sementara itu, Tego (55) salah seorang penjual hijauan pakan ternak di pasar tersebut mengaku, permintaan dari pemilik ternak meningkat sejak bulan Agustus 2019. Seikat besar hijauan pakan ternak dijual mulai harga Rp 10 hingga 20 ribu.

Jika sebelumnya mereka hanya bisa menjual lima ikat setiap hari, kini penjualan di pasar rumput bergairah hingga menjadi 40 ikat per harinya. Meski begitu, untuk mendapatkan hijauan ini tidak mudah. Tego bersama penjual lain harus mencarinya hingga ke luar desa.

Baca juga:
Kekeringan di Ponorogo, BPBD: di luar Prediksi, Desa Krebet juga Terdampak

"Kadang harus mencari ke sawah juga untuk mendapatkan hijauan ini," tambahnya.