Pixel Codejatimnow.com

Tonton 'Mulyorejo Membara', Ketua DPRD Surabaya: Kita Rawat Sejarah

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Drama kolosal 'Mulyorejo Membara' di Taman Galaxy, Kelurahan Mulyorejo, Surabaya
Drama kolosal 'Mulyorejo Membara' di Taman Galaxy, Kelurahan Mulyorejo, Surabaya

jatimnow.com - Drama kolosal 'Mulyorejo Membara' digelar para anak muda di Taman Galaxy, Kelurahan Mulyorejo, Surabaya. Drama itu digelar untuk mengenang sejarah daerahnya, yang berakar dari kepahlawan rakyat di masa lalu.

Drama kolosal pada Sabtu (23/11/2019) malam itu ditonton Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono, Ketua Karang Taruna Surabaya Fuad Bernardi dan masyarakat umum.

Drama kolosal itu hasil dari rekonstruksi saat pertempuran 10 Nopember 1945 dengan seting perlawanan warga Dukuh Kali Waron, yang merupakan cikal-bakal Kelurahan Mulyorejo.

Singkat cerita, pada tanggal 27 November 1945, dua pemuda pedukuhan yaitu Mulyono dan Sari Rejo gugur ketika menghadang pasukan legiun asing Inggris, Gurkha. Di kemudian hari, makam keduanya dipindah di Taman Makam Pahlawan (TMP) Ngagel.

"Untuk menghormati nama Mulyono dan Sari Rejo diabadikan menjadi nama kelurahan, Kelurahan Mulyorejo. Gabungan nama keduanya," kata Ketua LPMK Kelurahan Mulyorejo, Jamil.

Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono, Ketua Karang Taruna Surabaya Fuad Bernardi usai menonton drama kolosal 'Mulyorejo Membara'Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono, Ketua Karang Taruna Surabaya Fuad Bernardi usai menonton drama kolosal 'Mulyorejo Membara'

Baca juga:
Kediri Nite Carnival 2023 Pecah, Romansa Rama dan Shinta GG Sihir Warga

Sementara Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono menambahkan, sejarah Mulyorejo istimewa karena berakar dari heroisme masa lalu. Sejarah kepahlawanan rakyat Surabaya.

"Dan drama kolosal 'Mulyorejo Membara' ini sebagai upaya merawat sejarah. Sekaligus mewariskan kepahlawanan pemuda Mulyono dan Sari Rejo kepada generasi penerus, generasi milineal," ujar Adi.

Ia melihat, masyarakat Mulyorejo bangga dengan sejarah kampung halamannya. Selain itu agar tidak tergerus waktu, ia berkeinginan cerita heroik tersebut dapat dibuat menjadi sebuah karya tulis dan dibukukan.

Baca juga:
Teatrikal Perobekan Bendera, Ini Makna Filosofinya

"Kita tidak hanya mewarisi abu, melainkan juga api perjuangan arek-arek Suroboyo di masa lalu. Kita jaga Indonesia, kita jaga Surabaya," terangnya.

Drama kolosal 'Mulyorejo Membara' yang digelar tiap tahunnya untuk memperingati hari pahlawan ini merupakan gelaran yang ke-3. Sedangkan dana atau anggaran yang digunakan untuk pertunjukan tersebut, murni berasal dari gotong-royong warga.

"Saya mendukung drama kolosal ini supaya tahun depan bisa dilaksanakan lebih baik lagi," tandas Adi.