Pixel Codejatimnow.com

Pintu Masuk Jatim Diawasi Cegah Corona, Gubernur: Tak Perlu Panik

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Jajeli Rois
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

jatimnow.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur meminta masyarakat tidak panik belanja, setelah dua wanita di Depok, Jawa Barat dimumkan positif Virus Corona atau Covid-19.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa situasi di Jawa Timur relatif aman dan terkendali. Menurutnya, masyarakat tak perlu harus sampai memburu masker dan menimbun kebutuhan pokok di rumah.

Ia menyatakan, kepanikan justru akan membuat situasi dan keadaan yang ada saat ini terjadi semakin parah.

"Tidak perlu panik berlebihan. Pemerintah saat ini tengah berupaya menangani kasus Virus Corona di dalam negeri. Khusus Jawa Timur, kami memperketat pengawasan di berbagai pintu masuk Jawa Timur," ungkap Gubernur Khofifah saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Selasa (3/3/2020).

Memang, setelah pengumuman warga negara Indonesia (WNI) yang positif corona Senin (2/3/2020) siang, sejumlah masyarakat tampak panik dan memborong barang kebutuhan pokok di sejumlah gerai retail modern Surabaya.

Beberapa jenis barang yang banyak diborong masyarakat di antaranya adalah sembako, handsoap dan masker.

Baca juga:
Penyekatan di Pintu Masuk Kota Surabaya Diperpanjang hingga 31 Mei 2021

"Kalau kita menyikapinya biasa saja, tentu situasi tetap normal. Tapi kalau seperti ini, ditambah lagi banyak hoaks di medsos akhirnya masyarakat juga panik," imbuhnya.

Sementara Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak melakukan panic buying akibat wabah Corona di Indonesia.

Menurutnya, anggota peritel modern selalu siap untuk hadir dan memenuhi kebutuhan pangan maupun non pangan masyarakat di seluruh Indonesia. Begitu juga dengan Aprindo Jatim yang telah merilis himbauan senada.

Baca juga:
Pemkot Surabaya Diminta Tuntaskan Vaksin untuk Pengurus RT-RW

Stock bahan kebutuhan pokok di Jatim sangat cukup. Oleh karena itu diharapkan masyarakat tidak melakukan panik belanja.

"Karena tindakan yang berlebihan ini justru membuat kepanikan baru di saat seluruh kebutuhan masyarakat sebetulnya dapat terpenuhi," ujar Roy dalam keterangan resminya, Senin (2/3/2020).