Pixel Codejatimnow.com

Kebutuhan Hunian di Gresik Meningkat, Menganti Jadi Pilihan

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Sahlul Fahmi
Ketua HIPMI Gresik Thoriq Majiddanor (kiri) bersama Bupati Gresik Sambari Halim Radianto
Ketua HIPMI Gresik Thoriq Majiddanor (kiri) bersama Bupati Gresik Sambari Halim Radianto

jatimnow.com - Berkembangnya kawasan industri di Kabupaten Gresik membuat perekonomian di kawasan sekitarnya meningkat. Sejalan dengan itu, kebutuhan hunian masyarakat juga semakin tinggi.

Kondisi itu memicu para pengembang properti atau perumahan berlomba-lomba menyediakan kebutuhan hunian di Kabupaten Gresik.

"Kami mengamati dari tahun ke tahun kebutuhan hunian di Kabupaten Gresik terus meningkat," kata Komisaris Keluarga Sejahtera Group, Thoriq Majiddanor, Jumat (13/3/2020).

Jiddan-panggilan akrab Thoriq Majiddanor melanjutkan, tingginya permintaan hunian di Kabupaten Gresik tak hanya terjadi di pusat kota. Namun permintaan meningkat di sejumlah kecamatan, salah satunya Kecamatan Menganti.

"Menganti sebagai salah satu kecamatan di Gresik yang lokasinya berdekatan dengan Surabaya. Wilayah itu juga memiliki akses langsung ke Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar, tentu menjadi kawasan prospektif bagi pengembang properti," paparnya.

Baca juga:
11 Peluang Bisnis Menjanjikan Tahun Ini, Ada yang Cocok?

Atas pertimbangan itu, para pengembang properti banyak yang fokus mengembangkan usahanya di Kecamatan Menganti. Salah satunya Keluarga Sejahtera Group yang sedang mengembangkan perumahan Golden East Residence dengan luas lahan 20 hektar di Desa Pranti, Kecamatan Menganti.

"Tahap awal kami membangun 200 unit dari 1000 unit yang direncanakan dengan dua tipe hunian yakni tipe 36 dan tipe 46 yang kami hargai Rp 200 jutaan," ungkap pria yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Pimpinan Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Gresik itu.

Baca juga:
Pakuwon City Surabaya Tambah Ruko di Kawasan Komersial, Cek Harganya!

Jiddan menambahkan, harga tersebut dinilai sesuai dengan target pasar yang dibidik yaitu kalangan milenial yang baru memasuki dunia kerja atau generasi produktif dalam rentang usia 25-35 tahun yang populasinya kian berkembang.

"Proyek perumahan yang sedang kami kembangkan berada di kawasan bebas banjir. Dan segmen pasarnya adalah masyarakat kelas menengah," tambahnya.