Pixel Code jatimnow.com

Dinkes Umumkan Ada Dua PDP Corona Baru di Ponorogo

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Mita Kusuma
Virus Corona/ wikipedia
Virus Corona/ wikipedia

jatimnow.com - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Ponorogo, drg Rahayu Kusdarini menyebut ada dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Virus Corona (Covid-19) baru yang tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono. Dua pasien itu dirawat setelah sebelumnya ada 6 PDP yang dinyatakan sembuh.

"Setelah ada kabar gembira 6 PDP hasil swap nya negatif, di Ponorogo kini ada 2 PDP baru. Kedua PDP baru itu telah diambil tes swap dan hasilnya masih menunggu," kata drg Rahayu Kusdarini, Senin (30/3/2020).

Sedangkan data untuk Orang Dalam Pengawasan (ODP) di Bumi Reog tercatat ada 174 orang dan 2 orang diantaranya melakukan rawat inap di RSUD dr Harjono Ponorogo.

"Untuk dua ODP dirawat karena ada penyakit bawaan. Tapi masih ODP ya bukan PDP, artinya tidak ada sesak nafas," terang dia.

Bupati Ipong Muchlissoni menyebut jika di Ponorogo tercatat ada 1.049 Orang Dalam Resiko (ODR). Menurutnya, tingginya angka ODR itu karena masyarakat banyak yang memberikan info terkait para pendatang.

Baca juga:
Golkar Jatim Siapkan Kegiatan Sambut Ramadan, Pengurus Daerah Wajib Tahu

"Banyaknya ODR ini karena banyak info dari masyarakat terkait para pendatang yang datang dari kabupaten lain atau negara terjangkit," jelas Ipong.

Untuk pengawasan terhadap mobilitas warga terutama para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) kini juga telah diperketat. Tercatat rata-rata 20-30 TKI pulang ke Ponorogo karena habis masa kontrak.

"Karena ada pembatasan dari Kemendagri sejak 23 Maret lalu, arus TKI balik ke Indonesia sekarang mulai berkurang," ujarnya.

Baca juga:
Menkes Perkirakan Pandemi Covid-19 Berubah jadi Endemi

Untuk warga luar yang masuk ke Ponorogo, Bupati Ipong menyebut dari 7 titik pos pantau yang berada di pintu masuk Ponorogo seperti Mlilir, Sawoo, Badegan, Sampung, Sukorejo, Slahung dan Babadan, belum ada lonjakan untuk orang yang masuk ke Ponorogo.

"Kami mengecek apakah para pengendara ini berasal dari Magetan, Madiun, Kediri, Blitar, Malang, Surabaya, Solo, Yogyakarta, Bogor maupun Jakarta. Jika suhu tubuh mereka diatas 37,5 derajat kita suruh balik ke asal masing-masing," tandasnya.