Pixel Code jatimnow.com

Seorang Napi di Rutan Medaeng Meninggal, Karutan: Bukan karena Corona

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Farizal Tito
Ilustrasi
Ilustrasi

jatimnow.com - Seorang narapidana di Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Surabaya, Jalan Letjen Sutoyo, Medaeng, Waru, Sidoarjo meninggal dunia, Minggu (5/4/2020). Meninggalnya narapidana itu sempat dikaitkan dengan Virus Corona (Covid-19) yang tengah mewabah.

Kepala Rutan (Karutan) Medaeng, Handanu memastikan bahwa kabar itu tidak benar. Menurutnya narapidana berjenis kelamin laki-laki yang menempati rutan di Blok A itu meninggal dunia secara mendadak akibat serangan penyakit jantung.

"Kalau ada narapidana yang meninggal, memang betul ada satu orang. Tapi bukan karena Virus Corona, melainkan yang bersangkutan punya riwayat sakit jantung," tegas Handanu saat dikonfirmasi jatimnow.com.

Handanu menambahkan, setelah diketahui meninggal sekitar pukul 12.30 Wib, petugas rutan langsung melakukan tindakan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

"Setelah tim medis memastikan yang bersangkutan meninggal dunia, kami langsung menghubungi keluarganya. Dan jenazah sudah kami serahterimakan kepada pihak keluarga," jelasnya.

"Jadi kalau ada informasi ada seorang napi meninggal setelah mengalami kejang dan diduga Corona atau Covid-19, itu tidak benar," tambah Handanu.

Handanu juga memastikan bahwa pencegahan penyebaran Covid-19 di Rutan Medaeng sudah diantisipasi dengan pengawasan langsung dari dokter jaga dan juga berbagai imbauan kepada para napi.

Baca juga:
Suasana Haru Selimuti Acara Sungkeman Warga Binaan Rutan Surabaya

"Dari 14 hari lalu kita juga sudah melakukan langkah-langkah pencegahan Covid-19. Termasuk dokter juga waskat (pengawasan melekat) dan pengawasan langsung di lapangan. Jadi kata dokter Alhamdulillah belum ada (yang terpapar Covid-19)," terangnya.

Pihaknya kembali menegaskan bahwa napi yang meninggal itu bukan karena virus yang saat ini mewabah. Napi yang meninggal itu diketahui berinisial ES (42), asal Surabaya yang ditahan atas kasus narkotika.

"Kalau yang meninggal ini ada riwayat sakit jantung, makanya meninggalnya mendadak. Jadi terkait info meninggal karena Corona ini tidak ada," tegasnya lagi.

Saat ditanya meninggalnya seorang napi itu sempat membuat panik para napi, Handanu memastikan bahwa para napi lainnya hanya terpacu informasi yang tidak valid atau tidak benar.

Baca juga:
424 Napi Lapas Tulungagung Terima Remisi Kemerdekaan, 6 Langsung Bebas

"Ya mungkin anak-anak ini mengait-mengaitkan dengan informasi yang di luar itu, jadi ini terpicu isu saja," sambungnya.

Dalam pencegahan penyebaran Virus Corona, Rutan Medaeng juga menerapkan kunjungan secara social distancing atau physical distancing dengan cara video call.

"Kunjungan pun kita ganti via video call. Sebelum melakukan penutupan kunjungan, kita juga sudah membuat wastafel di setiap blok dan memberikan sosialisasi kepada para napi. Kami juga melakukan penyemprotan disinfektan untuk pencegahan penyebaran Corona," tandasnya.