Pixel Code jatimnow.com

Bisnis Prostitusi Online

Siapa Saja SPG dan Mahasiswi Binaan Mucikari? Ini Penjelasan Polisi

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Zain Ahmad
Foto-foto wanita seksi yang dipekerjakan mucikari menjadi PSK dibeber Penyidik Unit Jatanras Polrestabes Surabaya
Foto-foto wanita seksi yang dipekerjakan mucikari menjadi PSK dibeber Penyidik Unit Jatanras Polrestabes Surabaya

jatimnow.com - Tiga mucikari prostitusi online antar provinsi di Indonesia ditangkap Unit Jatanras Polrestabes Surabaya. Salah satu mucikari mengaku mengoleksi ratusan pekerja kantoran, SPG freelance dan mahasiswi untuk ditawarkan ke pelanggan.

"Ada yang pekerja kantoran, SPG freelance dan mahasiswi. Ada juga yang pengangguran," kata Lisa Soemampoe alias Ailing (45), warga Sidoarjo, salah satu mucikari kepada Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya AKP Iwan Hari Purwanto, Selasa (14/4/2020).

Ailing juga mengaku sudah menjalankan bisnis prostitusi itu sejak satu tahun terakhir. Bisnis yang diikutinya itu dikendalikan seseorang yang saat ini masih dalam pengejaran atau buron.

"Kalau saya sendiri sudah satu tahun ini. Kalau mereka (Kusmanto dan Dewi) baru beberapa bulan terakhir," jelasnya.

Sebelum menangkap Ailing, Unit Jatanras Polrestabes Surabaya terlebih dahulu menangkap dua mucikari yaitu Kusmanto (39), warga Semarang, Jawa Tengah dan Dewi Kumala (44), warga Wiyung, Surabaya.

Baca juga:  Prostitusi Online Antar Provinsi Libatkan Ratusan PSK Dibongkar

"Ketiganya kita tangkap di tempat yang berbeda, bersama barang bukti 600 foto pekerja seks komersial (PSK) dari berbagai daerah yang ditawarkan ke pelanggan," papar Iwan.

Dalam pemeriksaan terungkap, 600 foto wanita seksi binaan mucikari yang dijadikan PSK itu berdomisili di beberapa kota seperti Semarang, Jakarta, Bandung, Ujung Pandang, Medan, Surabaya dan kota-kota lain di Indonesia.

Baca juga:
2 Kasus Prostitusi Online di Blitar Terungkap, 7 Orang jadi Tersangka

"Ketiga mucikari ini adalah jaringan antar kota antar provinsi. Anak buah (PSK) mereka dibagi beberapa kelas, dengan tarif Rp 1,5 juta hingga Rp 25 juta, tergantung yang memesan. Begitu transaksi cocok akan dikirim sesuai pemesanan via handphone," jelas Iwan.

Untuk memasarkan para PSK, mucikari memanfaatkan grup di media sosial (medsos). Setelah mendapat calon pelanggan, para mucikari memastikan dulu siapa calon pemesan itu.

"Mereka lebih dulu mengecek siapa yang pesen. Kalau curiga tidak akan dilayani. Jadi harus ada rekomendasi," tambahnya.

Menurut Iwan, para mucikari ini merupakan jaringan yang selama ini mempelajari sistem prostitusi online yang dijalankan Keyko, si ratu prostitusi online yang praktiknya pernah dibongkar Polrestabes Surabaya.

Baca juga:
Korban Pembunuhan, Tawarkan Prostitusi Online, Ludes Terbakar

Terbongkarnya jaringan prostitusi online ini bermula dari penangkapan tersangka Kusmanto di Semarang. Setelah dikembangkan, Tim Unit Jatanras kemudian menangkap Dewi Kumala di Surabaya. Setelah itu berlanjut pada penangkapan Ailing saat melakukan transaksi dengan mengirimkan dua PSK di sebuah hotel berbintang di Surabaya.

Lantas siapa saja wanita seksi pekerja kantoran, SPG hingga mahasiswa yang dijajakan para mucikari tersebut?

"Masih kami dalami. Yang pasti kami menemukan 600 foto wanita seksi yang dijadikan PSK dengan area masing-masing," tandas Iwan.