jatimnow.com - Perwakilan asosiasi pedagang kaki lima (PKL) di Kota Probolinggo mendatangi Kantor Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP), Senin (21/4/2020).
Mereka mengadukan nasib agar mendapatkan bantuan dari pemerintah. Menurut perwakilan PKL, mereka mengalami kesulitan ekonomi di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19) yang menyebabkan jualan mereka sepi.
Ketua asosiasi PKL Kota Probolinggo, Marsam mengatakan selama Corona, para pedagang hanya bisa berjualan hingga pukul 19.00 Wib.
"Di atas jam itu tidak lagi diperbolehkan. Sehingga PKL banyak merasakan dampaknya bahkan omset kami menurun hingga 90 persen," jelasnya.
Pihaknya berharap agar pemerintah bisa memberikan solusi termasuk salah satunya memberikan bantuan.
"Ini kami sampaikan karena para PKL banyak yang sekarat dan menjerit," pintanya.
Baca juga:
Besok CFD Tulungagung Kembali Dibuka dengan Penataan Baru
Kepala DKUPP Kota Probolinggo, Gatot Wahyudi mengatakan pihaknya telah melakukan proses pendataan semua usaha mikro termasuk para PKL agar mendapatkan bantuan dari pemerintah.
"Saat ini data dan nama pelaku usaha mikro dan PKL sudah sekitar 6 ribu orang," jelasnya.
Ia mengakui di tengah wabah virus Corona banyak berdampak terutama pada ekonomi masyarakat.
Baca juga:
154 PKL Pasar Loak Dupak Ditertibkan Satpol PP Surabaya, Alasannya Bikin Macet
"Itu saya sudah rasakan, jadi diharapkan agar para PKL bisa sabar menunggu dan bantuan bisa segera di realisasikan," katanya.