Pixel Codejatimnow.com

Jumlah Pasien Umum di Pasuruan Menurun Selama Pandemi Covid-19

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Moch Rois
RSUD R. Soedarsono Kota Pasuruan
RSUD R. Soedarsono Kota Pasuruan

jatimnow.com - Selama Pandemi Covid-19, rumah sakit (RS) milik kabupaten dan Kota Pasuruan mengalami penurunan jumlah pasien umum. Banyak faktor yang mengakibatkan penurunan jumlah warga yang berobat di rumah sakit.

Seperti di RSUD Bangil. RS plat merah milik Pemerintah Kabupaten Pasuruan itu mengalami penurunan jumlah pasien umum 40 hingga 50 persen.

"Sangat menurun. Pertama memang kita membatasi kunjungan dan mempersempit jam buka pendaftaran. Kedua, memang ada ruang yang biasanya untuk rawat jalan, kita peruntukan untuk Covid-19. Perkiraan penurunannya 40-50 persen," kata Humas RSUD Bangil, Hayat, Selasa (30/6/2020).

Apakah faktor penurunan jumlah pasien umum itu karena ketakutan masyarakat terhadap penularan Virus Corona, Hayat mengaku belum melakukan survei terhadap hal itu.

"Secara pasti untuk hal tersebut kami belum survei. Tapi dari beberapa pendapat, ada yang menyebutkan demikian," ujar dia.

 RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

Sementara itu di RSUD R Soedarsono milik Pemerintah Kota Pasuruan, prosentase secara umum penurunan pasien umum juga hampir mencapai 50 persen.

"Benar ada penurunan. Penurunan di jumlah pasien umum, BPJS, baik yang rawat jalan, rawat inap atau di IGD," kata Humas RSUD R. Soedarsono, Dyah Luciana.

Secara spesifik, Luciana merinci jika jumlah Bed Occupancy Ratio (BOR) dirawat inap biasanya 60 ke atas, saat ini hanya terisi sekitar 30 pasien.

Baca juga:
PKK Jatim dan Unicef Berkolaborasi Geber Imunisasi Anak Pascapandemi

Terkait apakah faktor ketakutan masyarakat terhadap Covid-19 berpengaruh terhadap penurunan tersebut, Luciana mengatakan jika mungkin bisa jadi seperti itu.

Sebab, dari awal pandemi, pihak terkait telah mengeluarkan peraturan kewaspadaan Virus Corona untuk seluruh RS di Indonesia. Kewaspadaan tersebut rata-rata menyampaikan pembatasan pelayanan medis yang tidak emergency dan pembatasan kunjungan ke RS.

"Masyarakat sendiri akhirnya bisa memahami situasi seperti ini. Kemandiriannya menjaga kesehatan mungkin juga meningkat. Jika selama ini ada keluhan sedikit kemudian ingin dirawat di RS, maka sekarang mereka benar-benar mempertimbangkan bila akan berkunjung ke sini," pungkasnya.