Pixel Codejatimnow.com

Giman Mengaku Dibantu Sosok Misterius saat Angkat Kerangka Rumahnya

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Mita Kusuma
Giman (menggendong anaknya) saat bercerita proses pemindahan rumahnya
Giman (menggendong anaknya) saat bercerita proses pemindahan rumahnya

jatimnow.com - Giman, warga Dusun/Desa Mengger, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi menjadi terkenal setelah mengaku memindahkan rumahnya sendirian hanya dalam waktu kurang dari dua jam.

Pria 47 tahun itu menceritakan kehidupannya hingga proses pemindahan kerangka rumahnya itu.

"Saya memindahkan sendiri, karena di dalam bangunan saya ada lubang. Tapi warga keberatan," ujar Giman saat dihubungi jatimnow.com, Kamis (9/7/2020).

Karena itulah Giman berusaha memindahkan kerangka rumahnya itu sendirian. Namun hasilnya justru miring dan hampir ambruk.

"Rencananya (lubang) itu untuk ruang rahasia," ungkap Giman.

Malam harinya atau malam Jumat Pon dua pekan lalu itu, Giman mencoba lagi. Saat itulah peristiwa di luar nalar terjadi. Sekitar pukul 23.00 Wib bersama anaknya yang berusia dua tahun, dia melihat beberapa sosok asing atau misterius mengangkat kerangka rumahnya.

Baca juga:  

"Saya melihat beberapa sosok asing mengangkat kerang rumah saya. Kejadiannya sekitar satu jam. Paginya saya juga tidak menyadari dengan apa yang telah saya lakukan malam itu," tutur Giman.

Baca juga:
6 Pelaku Konvoi Bawa Celurit Diamankan Polisi, 5 Diantaranya Masih Remaja

Giman juga menceritakan awal mula dirinya bisa membangun rumahnya itu. Awalnya dia merantau ke Jakarta pada tahun 1990-an. Saat itu dia bekerja sebagai kuli bangunan.

Suatu ketika dia mengenal seorang pemilik toko peralatan listrik hingga akhirnya dia direkrut menjadi karyawan. Setelah menimba ilmu di tempat kerjanya itu, dia mampu membuka toko peralatan listrik.

Sembilan tahun berselang, Giman mampu membeli kerangka rumah kayu model limasan seharga Rp 12 juta. Namun belakangan diketahui sebagian kayunya rusak.

"Terpaksa saya jual lagi dan hanya laku Rp 4 juta," jelasnya.

Baca juga:
Santri Padepokan Samsudin di Blitar Dipulangkan

Selain mengalami kerugian besar, Giman juga terpaksa mengakhiri bisnis alat listriknya. Setelah itu dia berjualan minuman keliling di ibu kota.

"Hasilnya lumayan. Dari situ pula saya bisa membeli kerangka rumah limasan kembali seharga Rp 23 juta," beber Giman.

Saat Pandemi Covid-19 melanda Indonesia, pada Maret 2020 Giman memutuskan pulang kampung dan membangun rumahnya itu. Pemindahan rumah yang hanya membutuhkan waktu kurang dari dua jam itu akhirnya viral setelah akun Instagram @manaberita mengunggah video pengakuan Giman.

"Mulai pengerjaan pondasi sampai pagar saya lakukan sendiri," pungkasnya.