Pixel Codejatimnow.com

Wayang Virtual 7 Hari 7 Malam di Mojokerto Catat Rekor Dunia

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Achmad Supriyadi
Gus Sulthon (tengah) saat menerima penghargaan dari MURI didampingi Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsuddin
Gus Sulthon (tengah) saat menerima penghargaan dari MURI didampingi Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsuddin

jatimnow.com - Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) memberikan penghargaan kepada H Mas Sulthon, warga Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto atas gelaran wayang secara daring atau virtual selama 7 hari 7 malam.

Senior Manajer MURI Sri Widayati mengatakan, pemberian rekor diberikan ke Gus Sulthon-sapaan H Mas Sulthon karena menjadi pemrakarsa dan penyelenggara wayang kulit virtual selama 7 hari 7 malam.

"Kami dari MURI datang untuk mencatat kegiatan spektakuler yakni pagelaran wayang secara daring selama 7 malam berturut-turut. Kegiatan ini luar biasa masuk kategori muri, yang mana kami sangat mengapresiasi bahwa kegiatan dilaksanakan di tengah Pandemi Covid-19," ujar Sri kepada wartawan, Sabtu (19/9/2020).

"Pagelaran wayang virtual ini resmi tercatat di MURI sebagai rekor dunia karena wayang adalah budaya tradisional yang sudah diakui oleh UNESCO. Jadi Bapak Jaya Suprana mengukuhkan sebagai rekor dunia kepada Gus Sulthon," tambah Sri.

Sri menyebut bahwa pencapaian yang dilakukan oleh Gus Sulthon merupakan rekor baru di MURI dan pertama kali dilaksanakan.

Wayang virtual 7 hari 7 malam yang digelar Gus Sulthon, warga MojokertoWayang virtual 7 hari 7 malam yang digelar Gus Sulthon, warga Mojokerto

"Ini rekor baru, jadi sebelumnya pagelaran wayang virtual ada tetapi hanya semalam. Namun yang dilakukan Gus Sulthon ini 7 malam berturut-turut dan ini luar biasa belum pernah ada yang melakukan ini pertama kali," paparnya.

Pagelaran wayang kulit virtual selama 7 hari ini didatangi langsung oleh Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsuddin. Lakon yang diambil yaitu Wahyu Rizky Lumintu.

Baca juga:
Wayang Lakon Bancak Doyok Tutup Rangkaian Hari Jadi ke-1218 Kabupaten Kediri

Sementara Gus Sulthon menjelaskan, tujuan melestarikan budaya dengan wayang tetapi dengan cinta negara kita niatkan untuk memperingati Dirgahayu Republik Indonesia ke-75.

"Yang mendorong awalnya karena teman-teman seniman sambat (mengeluh) tidak ada pemasukan dan banyak barang-barang terjual untuk biaya hidup selama pandemi. Lakonnya Wahyu Rizky Lumintu selama 7 malam, harapannya saya pribadi sekeluarga dan masyarakat umumnya supaya mendapat rejeki yang terus menerus," jelas Gus Sulthon.

"Di sisi lain tujuan saya memberi contoh agar lainnya mencontoh walaupun posisi Pandemi Covid-19 tetap menanggap (menggelar) wayang dengan cara online virtual," sambungnya.

Tak hanya memperoleh rekor MURI, Gus Thon juga diganjar rekor dari Lembaga Prestasi Rekor Indonesia Dunia (LEPRID).

Baca juga:
Peringati Hari Wayang Nasional, 22 Dalang di Ponorogo Gelar Pertunjukan Virtual

"Waktu itu saya dihubungi oleh Pak Paulus Pangka kegiatan saya diamati. Yang diapresiasi dari Pak Paulus Pangka niat wayangan selama 7 malam ini dalam niat memperingati Dirgahayu Republik Indonesia. Bunyi rekornya Mahakarya Pagelaran Wayang Kulit Virtual. Nanti malam jam 21.30 Pak Paulus Pangka akan hadir di sini," ungkapnya.

Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsuddin berharap pagelaran wayang virtual yang dilaksanakan Gus Sulthon menjadi penyemangat di dunia kebudayaan dan dapat dukungan pemerintah untuk membangkitkan UMKM di sektor budaya.

"Mudah-mudahan ini bisa membantu gerakan-gerakan ekonomi UMKM yang berada di wilayah Jawa Timur khususnya dan Indonesia umumnya. Ini juga sebagai ruwatan supaya Indonesia dijauhkan dari malapetaka dan bakal," pungkasnya.