Kediri - Dalam rangka Hari Jadi ke-1218 Kabupaten Kediri, pemerintah kabupaten (pemkab) menggelar pagelaran wayang krucil secara virtual di Balai Desa Menang, Kamis (31/3/2022) malam.
Pagelaran wayang ini dibawakan oleh Dalang Ki Harjito mengambil lakon 'Bancak Doyok Mbarang Jantur' yang mengisahkan tentang babat panji.
Secara singkat, lakon ini mengisahkan perjuangan Bancak dan Doyok, abdi Kerajaan Jenggolo menemani Raden Panji Asmorobangun untuk mencari Dewi Sekartaji.
Sebagai ikhtiar mencari Dewi Kilisuci, mereka memilih dengan menyamar menjadi kru pertunjukan mbarang jantur yang merupakan seni pertunjukan disukai masyarakat saat itu.
Ternyata dalam penyamaran tersebut, Dewi Sekartaji mengetahui pemain barang jantur itu adalah Raden Panji Asmorobangun. Begitu sebaliknya, Raden Panji mengetahui salah satu penonton yang menyamar menjadi orang biasa itu adalah Dewi Sekartaji.
Akhirnya mereka bertemu, kendati demikian mereka harus mempertahankan cinta dengan pertempuran karena kerjaan jenggolo diserang oleh Raja Asing.
Cerita ini begitu menarik karena mengangakat sisi keromantisan, kesetiaan dan patriotisme mempertahankan negara dari keberangasan orang asing yang ingin merebut negara.
Baca juga:
Komitmen Mas Dhito Wujudkan Kemandirian dan Cegah Bullying Anak Disabilitas di Kediri
Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) melalui Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Adi Suwignyo menyampaikan, wayang krucil dipilih karena merupakan kesenian khas dari Kabupaten Kediri.
Pagelaran ini menjadi sarana untuk melestarikan budaya kesenian sekaligus menjadi hiburan warga.
"Selain itu dari sisi cerita panji juga kita angkat karena wayang krucil menuturkan tentang cerita panji. Cerita panji hingga kini dikenal hingga china, kamboja dan melayu dan masih menjadi cerita rakyat yang populer. Tentunya kita bangga karena sebetulnya cerita panji berasal dari Kabupaten Kediri," jelasnya.
Baca juga:
Waspada Penipuan Catut Nama Mas Dhito, Janjikan Bantuan untuk Masjid dan TPQ
Sebagai informasi, kegiatan ini disiarkan secara virtual melalui YouTube Channel Dhito Pramono karena masih dalam kondisi pandemi. Tujuannya penonton dapat menyaksikan di rumah tanpa harus datang ke lokasi pentas. Undangan dalam jumlah terbatas dan menerapkan protokol kesehatan.
(ADV)