Pixel Codejatimnow.com

Viral Jenazah Pasien Covid-19 Tanpa Bola Mata, Satgas: Itu Hoaks

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Mahfud Hidayatullah
Koordinator Satgas Penagamanan dan Penegakan Hukum Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto
Koordinator Satgas Penagamanan dan Penegakan Hukum Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto

jatimnow.com - Video pasien terkonfirmasi Covid-19 yang disebut dengan kondisi kedua bola matanya tidak ada menjadi viral di Instagram. Postingan itu telah dilihat 755,355 viewer.

"Jenazah pasien yang 'katanya' kena kopit di Probolinggo setelah dibuka ternyata kedua bola matanya sudah tidak ada, darah pun masih bercucuran (emoticon menangis). Petugas sempat melarang untuk melihat jenazah namun pihak keluarga memaksa karena yakin almarhumah tidak punya riwayat kontak dengan pasien kopit," tulis akun @teluuur yang dilihat redaksi, Jumat (6/11/2020).

Koordinator Satgas Pengamanan dan Penegakan Hukum Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto mengatakan tidak benar kondisi jenazah seperti dalam video tersebut.

"Kabar itu tidak benar (hoaks) dan pihak keluarga sudah menyaksikan itu," tegasnya.

Ia menjelaskan, pasien yang terkonfirmasi Covid-19 adalah Ny Mahmudah (49), warga Desa Alas Tengah, Paiton, Kabupaten Probolinggo dengan riwayat penyakit stroke pendarahan.

Baca juga:
Ini Kronologi Kejadian Pelaku Curanmor di Ponorogo yang Kepergok Warga

Ia dirawat di RSUD dr Muhamad Saleh Kota Probolinggo sejak 2 September dan meninggal pada 5 September 2020.

"Saat sebelum meninggal, tensinya itu tinggi sehingga memecah pembuluh darah di otak. Posisi pecahnya pembuluh darah di otak itu maka dengan sendirinya menimbulkan pendarahan. Bisa melalui mata, hidung dan telinga serta mulut. Itu yang terjadi," terangnya.

"Karena pasien positif, harus melalui protokol kesehatan. Karena di RSUD dr Muhammad Saleh, di peti itu ada yang berbeda dengan kabupaten. Kalau di kota rupanya jenazah tidak ada penahan kayu atau triplek untuk posisi miring. Kalau di kabupaten ada, jadi jika di ambulans ada goncangan maka tidak akan berubah," tambahnya.

Baca juga:
Begini Nasib Pelaku Curanmor di Ponorogo usai Kepergok Warga

Ia memaklumi jika keluarga histeris. Namun Ugas mengatakan jika pihaknya akan melakukan penyelidikan.

"Saat ini ada beberapa pertimbangan. Kayaknya ini akan kita selidiki. Tadi sudah rapat bersama Pak Waka Polres kalau dibiarkan membahayakan. Apalagi keluarganya, saudaranya yang ikut memandikan itu karena ada pendarahan itu bisa memberikan kesaksian," paparnya sambil menyebut pihaknya juga akan melakukan tracing kepada keluarga pasien.