Pixel Codejatimnow.com

Masya Allah, Pohon Kurma di Pasuruan ini Berbuah Lebat

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Moch Rois
Pohon kurma di Pasuruan yang berbuah lebat (Foto-foto: Moch Rois/jatimnow.com)
Pohon kurma di Pasuruan yang berbuah lebat (Foto-foto: Moch Rois/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pohon kurma yang tumbuh alami selama 16 tahun di Desa Mojoparon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan berbuah lebat.

Pohon kurma itu tumbuh subur di halaman rumah Jakfar (43) dan Siti Munawaroh (36).

Jakfar menjelaskan bahwa pohon kurma yang tumbuh di halaman rumahnya itu memiliki tinggi sekitar 6 meter. Menurutnya, pohon itu sudah dirawatnya sejak 16 tahun saat tunas kurma itu mulai tumbuh.

"Pohon kurma ini cukul (tumbuh tunas) sekitar Tahun 2004. Saat itu banyak yang menghina, merawat pohon kurma di sini tidak mungkin berbuah. Saya jawab gak ngurus (tidak peduli). Pikiran saya, saya tidak ikut menanam, yang nanam Tuhan, berbuah atau tidak biarkan saja," jelas Jakfar ditemui di rumahnya, Kamis (19/11/2020).

Ayah dua anak ini menambahkan, pohon kurma itu berbuah saat berumur sekitar 10 tahun dengan tinggi sekitar 3 meter. Hanya satu tandan saat itu yang muncul dari pohon kurma tersebut. Namun karena banyak yang rontok, tinggal 10 biji kurma yang besar sempurna.

Pohon kurma di Pasuruan yang berbuah lebatPohon kurma di Pasuruan yang berbuah lebat

"Saat berbuah 10 biji itu, habis dimintai orang-orang, karena penasaran. Bertepatan juga saat itu pas Hari Raya Idul Fitri. Kan saudara banyak yang datang ke rumah, jadi habis," ungkapnya.

Sejak awal berbuah itu, pohon kurma milik Jakfar selalu berbuah satu tahun sekali ketika musim kemarau. Namun sekitar empat tahun belakangan ini, pohon kurma miliknya kerap kali berbuah.

"Biasanya dulu-dulu itu panen setahun sekali pas musim kemarau. Tapi yang empat tahun berjalan ini, gak pernah putus berbuahnya," ujarnya.

Baca juga:
Masjid Al Mubarok Mojokerto Panen Kurma Muda, Banyak Diburu karena Khasiat Ini

Selama berbuah, Jakfar mengatakan banyak orang yang datang ke rumahnya, mulai dari yang penasaran sampai yang memerlukan sebagai obat atau jamu bagi wanita yang ingin hamil.

"Rata-rata yang minta itu buat jamu biar cepat dikasih keturunan (anak). Kadang ada juga buat obat anak kecil yang sakit," tambah satpam proyek ini.

Meskipun buah kurma muda di pasaran terbilang mahal dengan rata-rata harga Rp 140 ribu per kilogram, Jakfar tidak memperjualbelikan buah kurmanya. Padahal tingkat ekonomi keluarga Jakfar hanya rata-rata.

Jakfar, pemilik pohon kurma di Pasuruan yang berbuah lebatJakfar, pemilik pohon kurma di Pasuruan yang berbuah lebat

Dengan rumah yang sangat sederhana dengan lantai ubin yang tampak pecah di bagian teras rumahnya, ia memberikan buah kurma secara cuma-cuma kepada setiap orang yang membutuhkan dan tidak memanfaatkannya sebagai peluang ekonomi.

Baca juga:
Pemilik Pohon Kurma yang Berbuah Lebat di Pasuruan Dikenal Dermawan

"Kalau ada orang beli buat obat, jamu atau mencari kesembuhan, tak suruh ngambil. Kalau ngasih uang tak suruh bawa kembali uangnya. Saya gak niat jual. Terus saya bilangnya, saya ngasih uang tidak bisa, bisanya cuman ngasih kurma," paparnya.

Saat reporter jatimnow.com datang ke rumah Jakfar, di pohon kurma tersebut tampak tiga tandan kurma dengan posisi buah kurma masih berwarna hijau. Beberapa tandan bunga kurma juga tumbuh menjulang.

"Minggu kemarin habis dipanen orang-orang, saat ini tinggal dikit," tandas Jakfar.