Pixel Codejatimnow.com

Pemilik Pohon Kurma yang Berbuah Lebat di Pasuruan Dikenal Dermawan

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Moch Rois
Pohon kurma di Pasuruan yang berbuah lebat
Pohon kurma di Pasuruan yang berbuah lebat

jatimnow.com - Pemilik pohon kurma yang berbuah lebat di halaman rumahnya di Desa Mojoparon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, dikenal sebagai sosok yang dermawan.

Meskipun buah kurma muda di pasaran terbilang mahal dengan rata-rata harga Rp 140 ribu per kilogram, Jakfar (43) dan Siti Munawaroh (36) tidak memperjualbelikan buah kurmanya. Padahal tingkat ekonomi keluarga ini hanya rata-rata.

Baca juga: Masya Allah, Pohon Kurma di Pasuruan ini Berbuah Lebat

Dengan rumah yang sangat sederhana dengan lantai ubin yang tampak pecah di bagian teras rumahnya, ia memberikan buah kurma secara cuma-cuma kepada setiap orang yang membutuhkan dan tidak memanfaatkannya sebagai peluang ekonomi.

"Kalau ada orang beli buat obat, jamu atau mencari kesembuhan, tak suruh ngambil. Kalau ngasih uang tak suruh bawa kembali uangnya. Saya gak niat jual. Terus saya bilangnya, saya ngasih uang tidak bisa, bisanya cuman ngasih kurma," kata Jakfar, Kamis (19/11/2020).

Ia menceritakan, sebelumnya teman sejawat ataupun saudara terkadang mengenalkan orang yang berminat membeli pohon tersebut.

"Sekitar ada 4 orang lebih yang datang kesini persisnya saya lupa, mereka datang menawar pohon kurma ini pas saat berbuah," ujar dia.

Menurutnya, penawar pertama saat itu datang dari tetangga saudaranya Siti Munawaroh. Jakfar tidak tahu persis tanggal dan bulannya. Ia mengingat itu terjadi Tahun 2014 silam.

Angka penawaran yang diajukan pembeli saat itu sekitar Rp 2,5 Juta.

Baca juga:
Masjid Al Mubarok Mojokerto Panen Kurma Muda, Banyak Diburu karena Khasiat Ini

"Setelah menawar Rp. 2,5 Juta, berbulan-bulan gak ada kabar, saat saya tanyakan ke saudara saya, ternyata juragan yang akan membeli meninggal dunia," tuturnya.

Setelah itu, datang lagi beberapa orang silih berganti. Namun hasilnya sama, setelah menawar, mereka hilang tidak ada kabar.

"Penawaran terakhir yang datang itu sekitar 2 tahun yang lalu. Nawarnya Rp 1,5 juta, lebih murah. Karena saya sudah geregetan, saya iyakan saja. Pembeli itu juga menawarkan DP, tapi saya tolak. Asas kepercayaan saja. Ternyata sampai sekarang gak ada jeluntrungnya, hasilnya sama," ungkapnya.

Berkali-kali gagal transaksi penjualan, membuat Jakfar berpikir. Apakah Tuhan mentakdirkan pohon kurma yang berbuah ini tidak boleh dijual.

"Setelah beberapa kali ditawar orang tapi gagal, saya berpikir mungkin pohon ini tidak boleh dijual," selorohnya sambil tersenyum.

Baca juga:
Video: Kedermawanan Pemilik Pohon Kurma Bagikan untuk Ibu Promil

Namun, bila saat ini ada seseorang yang ingin membelinya dengan harga mahal, ia pun tidak segan untuk melepasnya. Tapi, dengan catatan penawaran itu pas Jakfar tidak punya uang.

"Saya khawatir kalau pohon kurma ini semakin tinggi, kan mengganggu kabel jaringan listrik di atas. Bahaya. Seumpama ada yang beli pohon ini Rp 5 juta, pas saya butuh (uang), ya tak kasih," cetusnya penuh tawa.

Jakfar pun menuturkan jika dirinya sangat senang memiliki pohon kurma yang bisa berbuah di halaman rumahnya.

"Bisa jadi ikon rumah. Kawan saya yang jauh-jauh itu, tidak sulit jika mencari rumah saya. Tandanya ada pohon kurma, ditengah-tengahnya banyak kurungan burung perkutut," tandasnya.