Pixel Codejatimnow.com

Curhat untuk Ibu Menteri Sosial

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Budi Sugiharto
Capture dari Facebook/ Rois Jajeli
Capture dari Facebook/ Rois Jajeli

jatimnow.com - Dilantiknya Tri Rismaharini atau Bu Risma sebagai Menteri Sosial (Mensos) menimbulkan harapan besar dari publik. Namun, masyarakat juga ada yang kecewa dengan kinerja bekas wali kota Surabaya itu.

Redaksi pada Sabtu (23/1/2021), memperoleh tulisan dari Dewy Lxxx yang diunggah di Facebook untuk Bu Risma yang juga telah di copy paste oleh Ndang Sufixxxx.

Inilah isi lengkapnya:

BUAT IBU RISMA YANG MEMPESONA

Pertama tama, saya ucapkan selamat atas terpilihnya Ibu sebagai Menteri Sosial. Semoga Ibu bisa menjalankan amanah itu dengan baik.

Bu,
Saya, rakyat yang bodoh, mungkin lebih tahu dan paham dibanding Ibu, bagaimana cara membungkus nasi buat ransum korban bencana.
Kami yg sederhana, sering membungkus nasi macam itu, setidaknya setiap hari jum'at, kami yang tidak berpenghasilan milyaran masih bisa membungkus nasi buat saudara kami yang lapar, yang lelah, yang harus membagi antara uang buat makan dengan uang buat beli obat atau quota anak sekolah.

Ibu itu, lebih pantas mencermati kebijakan kebijakan yg akan ibu keluarkan. Merencanakan hal strategis.
Misal bagaimana menuntaskan dan mengentaskan budaya korupsi di kementrian yang ibu pimpin. Pendahulu Ibu yg satu partai dengan Ibu, garong yang tega merampas jatah hidup rakyat, apakabarnya??
Ibu bisa check itu, tuntaskan dan buang garong garong di kementrian ibu, biar Hak rakyat bisa didapatkan dengan layak.

Silahkan,
Ibu itu dibayar untuk hal hal besar, digaji buat ide ide cemerlang.

Tidak usah lagi Ibu nyapu jalanan. Emang Ibu sanggup menyapu jalanan dari pagi sampai sore? Setiap hari, setiap bulan, sepanjang tahun, berapa dasawarsa??

Biarkan hal remeh itu, percayakan sama ahlinya, mereka yg berprofesi seperti itu. Apa Ibu mau tukeran jabatan??
Apa Ibu mau jadi tukang sapu jalanan permanen ??

Ibu pastikan saja, gaji mereka lancar, kesejahteraan mereka terjaga, bpjs mereka tidak diembat sama pejabat laknat.

Ibu tidak usah lagi ngatur lalu lintas, gk pantas!
Apa ibu gk percaya sama polisi lalu lintas?
Atau ibu kebelet ingin jadi kang parkir, atau saingan sama pak ogah?
Yang tiap hari hidup dijalanan mengais rupiah? ?

Baca juga:
Pengamat Soroti Sikap Tak Patuh Risma ke Jokowi

Ibu duduk saja, koordinasi dengan kapolsek, kapolres atau kapolda...
Iniloh Pa, dijam segini, daerah ini, lalu lintas padat, bagaimana kalau Bpk bisa menambah personil untuk daerah tersebut...
Bla bla bla bla...

Yang dibutuhkan itu seperti itu. Bukan poto atau video sesaat buat konsumsi mata.

Ibu itu orang hebat, makanya jadi pejabat.

Biarkan kami yang jadi kuli atau buruh. Ibu pastikan saja gaji dan Hak kami terjamin.
Biarkan polisi lalu lintas bekerja. Ibu pastikan saja kesejahteraan mereka terjaga.

Owh, Ibu bisa bilang sebagai contoh....
Bu, Panglima TNI saja, kalau perang, gk bakalan ngasih contoh bagaimana nembak musuh, Panglima itu atur strategi biar bisa menang melawan musuh...
Atau Ibu yang mau juga pegang senjata ngadepin musuh??
Noh ke Papua Buuu....

Bu,
Kapolri percaya sama kapolda. Kapolda percaya sama kapolres, kapolres percaya sama kapolsek. Dst...
Masa Ibu gk percaya sama Polantas???

Baca juga:
Hari Pahlawan, Pemkot Malang Deklarasikan Ekraf sebagai Simbol Local Heroes

Ibu,
Kami menghargai ibu berdasar fungi dan kedudukan Ibu.
Silahkan ibu pergunakan fasilitas dan privilege Ibu sebagai seorang menteri, itu Hak Ibu.
Kami ngerti itu.

Ibu yang baik,
Saya yakin Ibu faham tupoksi Ibu. Ibu akan faham skala prioritas. Sekarang ini masyarakat tidak percaya dengan kredibelitas kementrian Ibu, karena garong garong disana. Silahkan Ibu benahi itu.

Soal bungkus nasi,
Nyapu jalanan,
Ngatur lalu lintas,
Chit chat sama gepeng,
Tereak tereak dijalan,
Dan hal remeh temeh lainya, percayakan pada kami, yang tiap hari menggeluti itu. Kami lebih faham soal remeh ini.

Ibu silahkan pimpin kementrian Ibu, buat terobosan baru, tuangkan ide ide besar dan cemerlang.
Itu yang kami mau.

Ingat, kami, yang sebagian hasil jerih payah dan cucuran keringatnya terambil buat bayar gaji Ibu, sebagai menteri.
Bukan Ibu yang tukang Nyapu!

Semoga Ibu sehat selalu.