jatimnow.com - Nasib pasangan suami istri (pasutri), Sriati (53) dan Rohadin (59), warga Jalan KH Ilyas, RT 5 RW 1, Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo memprihatinkan.
Selain miskin dan hidup di rumah ukurang 5 meter x 6 meter dengan kondisi kayu nyaris rapuh, pasangan suami sitri (pasutri) itu hidup bersama dengan seorang anak dan satu cucu down syndrome. Mereka hidup bersama dengan kondisi gelap tanpa lampu karena tidak adanya aliran listrik.
"Engkok ngakanah eberik tetangeh, mon tadek semerik ngakan pohong, Mon malem nganggui demar kambeng (Saya makan dapat dari pemberian tetangga. Kalau tidak ada yang memberi makan singkong dan kalau malam pakai lampu teplek,red)," kata Sriati dengan logat bahasa Madura, Selasa (2/3/2021).
Menurutnya, keluarga mereka hanya bisa mengharapkan bantuan dari orang lain karena dirinya sudah tidak bekerja lagi. Sebelumnya, modal usaha menjual es dan gorengan habis untuk kebutuhan keluarganya.
"Engkok tak nganggui listrik polanah tak endik pesse se ekabejereh biaya lampu listrik (Saya tidak pakai listrik karena tidak memiliki uang untuk membayar biaya lampu listrik)," ujarnya.
Baca juga:
4 Tahun Pemkot Surabaya Gelontor 266.375 Seragam dan Perlengkapan Sekolah Gratis
Untuk anaknya yang bernama Muhammad Dandi Jamaluddin (23), hanya bekerja serabutan. Sedangkan cucunya yang bernama Slamet Ainurrahman (9) memiliki penyakit kelainan genetik. Sedangkan Rohadin, suami dari Sriati bekerja sebagai pengayuh becak dan jarang pulang ke rumah.
"Saya sangat prihatin kepada cucu ibu Sriati karena kondisinya yang tidak normal. Seharusnya dia bisa sekolah namun kondisi fisik dan kehidupan ekonomi keluarganya kekurangan. Kalau ada rejeki saya pasti mendatangi keluarga ini kasihan hidup mereka," kata salah satu warga yang bernama Wiwin.
Sementara itu, salah seorang anggota DPRD Provinsi Jatim, Muzammil Safi'i mengaku prihatin dengan kehidupan keluarga ini.
Baca juga:
Siswa Keluarga Miskin Surabaya Jangan Beli Seragam di Tahun Ajaran Baru
"Saya akan bantu mereka untuk modal usaha, tergantung usaha apa yang akan dijalankan. Nanti kita akan pikirkan itu. Dengan mereka bisa kembali bekerja diharapkan bisa meningkatkan taraf hidup ekonominya," katanya saat mengunjungi rumah Ibu Sriani.