jatimnow.com - Para finalis lomba baca berita yang diadakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Gresik mengadu ke Ketua DPRD setempat, agar mereka bisa sekolah lagi.
Di hadapan Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir, salah satu finalis dari SMAN 1 Kebomas, Iryad Maulana menyampaikan keluh kesah teman-temannya, terutama soal pembelajaran daring atau online yang selama Pandemi Covid-19 ini mereka ikuti.
Menurut siswa kelas XI itu, pembelajaran daring tidak begitu efektif jika dibanding pembelajaran tatap muka (PTM). Katanya, ketika PTM ada interaksi siswa hingga guru secara langsung. Rasa kangen suasana sekolah juga sudah tak terbendung.
"Kangen ketemu dengan teman-teman. Kangen hal-hal di sekolah pokoknya," ucap Iryad, Rabu (24/3/2021).
Mendapat cerita itu, Abdul Qodir menjelaskan bahwa Pemkab Gresik sebetulnya sudah siap melaksanakan PTM. Bahkan Peraturan Bupati (Perbup) sudah diteken. Hanya saja saat akan diterapkan pada 4 Januari lalu, muncul kebijakan PPKM, sehingga terpaksa ditunda.
"Kita sudah siap dan kami pun pengennya PTM segera dilakukan. Bahkan teknis PTM pun sudah rinci dalam perbup itu. Misalnya hanya beberapa mata pelajaran saja yang di-PTM-kan. Yang jelas PTM itu terbatas, ya jumlah siswanya, jamnya, hingga pelaksanaan secara bergantian," jelasnya.
Setelah mendapat jawaban itu, para finalis mengajukan pertanyaan lain, yang juga langsung dijawab para anggota dewan, termasuk Abdul Qodir dan Sekertaris Komisi II Lilik Hidayati.
Rombongan pelajar itu juga diajak untuk melihat aktivitas para anggota dewan di masing-masing ruang fraksi. Mereka terlihat antusias saat berjumpa Lilik Hidayati di ruang Fraksi Amanat Pembangunan DPRD Gresik. Lilik merupakan satu dari 10 perempuan yang menjadi anggota DPRD Gresik 2019-2024.
Sementara finalis lain bernama Sharim Dezhneva Denalis mengaku terinspirasi untuk mengikuti jejak Lilik.
"Apa sih bu hal yang harus dimiliki untuk menjadi anggota dewan?" tanya siswi kelas IX SMPN 1 Gresik itu.
"Modal sosial menjadi hal yang paling penting. Berbuat baik dan berpikir positif kepada siapapun. Sikap itu wajib dimiliki agar kita bisa mewakili berbagai aspirasi masyarakat untuk dituangkan dalam kerja-kerja legislatif," jawab Lilik.
Baca juga:
Hasil Operasi Zebra Hari ke-10 di Sidoarjo, Pelanggaran Didominasi Pelajar
Lilik juga menceritakan sepenggal pengalamannya selama dua periode terakhir menjadi anggota dewan.
"Tentunya wajib juga memiliki kemampuan intelektual yang mumpuni, agar bisa melaksanakan tugas dan fungsi dengan baik dan penuh amanah. Mulai fungsi anggaran, pengawasan dan regulasi. Jangan putus asa meraih mimpi, tetap semangat dan berdoa untuk mewujudkan mimpi kalian sebagai generasi penerus," tuturnya.
Para pelajar saat berada di Kantor DPRD Gresik
Perlu diketahui, untuk menyambut PTM, Dinas Kesehatan Gresik sudah mulai melakukan vaksinasi Covid-19 kepada 45 ribu tenaga pendidik. Vaksinasi dimulai dari guru SMA minggu ini, selanjutnya SMP pada minggu depan.
Tidak hanya vaksinasi, Tahun 2021 ini kebijakan alokasi dana BOS berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika di tahun lalu, semua daerah mendapat alokasi yang sama. Kali ini, dana disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah.
Kepala Dispendik Gresik Mahin menyebut, untuk dana BOS Gresik bagi SD dan SMP dari per siswa SD mendapat Rp 900 ribu menjadi Rp 1.120.000. Sedangkan untuk SMP, dari besaran dana Rp 1.100.000 menjadi Rp 1.390.000.
Baca juga:
DPRD Jatim Terima Kunjungan Siswa SMP, Ini yang Dipelajari
Namun Mahin tidak bisa menyebutkan besaran anggaran BOS 2021 untuk Gresik secara pasti, karena belum menerima keputusan. Terkait pengggunaan alokasi dana itu, esuai dengan Permendikbud nomor 6 tahun 2021, penggunaan dana BOS tahun ini bisa dipakai lebih fleksibel sesuai dengan kebutuhan sekolah masing-masing, utamanya untuk persiapan PTM.
"Ya amanatnya regulasi pusat kan fleksibel. Tapi saat ini kebutuhannya kan untuk PTM, ya digunakan saja untuk persiapan PTM. Untuk PTM akan dilaksanakan setelah ada intruksi bupati. Perkiraan setelah vaksin atau sekitar bulan Juni-Juli," ujarnya.
Kabid Managemen Pendidikan Suwono menambahkan, besaran anggaran dana BOS bisa dihitung dari jumlah siswa yang terdaftar di Dapodik dengan alokasi dana per siswa yang sudah ditetapkan pemerintah pusat.
Dan anggaran dana BOS dari APBN Tahun 2021 mengacu pada Dapodik di bulan Agustus Tahun 2020, yaitu ada 900 siswa SD dan 1 juta siswa SMP.
Sedangkan terkait anggaran BOS reguler Tahun 2020, Dispendik Gresik menerima dana sebesar Rp 103 miliar. Sementara jumlah siswa didik di Gresik untuk jenjang SD dan SMP selalu meningkat di tahun sebelumnya.