Pixel Codejatimnow.com

Disapa BNPT Melalui Talkshow, Lamongan Wacanakan Desa Cegah Radikalisme

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Sahlul Fahmi
Talkshow Ngopi Coi edisi perdana di Lamongan yang diselenggarakan BNPT-FKPT Jatim
Talkshow Ngopi Coi edisi perdana di Lamongan yang diselenggarakan BNPT-FKPT Jatim

jatimnow.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memberikan apresiasi besar atas inisiatif organ bentukannya, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur.

FKPT Jatim membuat terobosan di tengah sulitnya pendanaan aksi pencegahan dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan menggelar Talkshow 'Ngopi Coi' (Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia) edisi perdana.

"Talkshow Ngopi Coi edisi perdana 2021 di Lamongan ini menjadi sangat mengasyikkan, karena diselenggarakan dengan offline maupun online. Ini menjadi sintesa dalam upaya membangun sinergi antar lembaga guna masifikasi aksi pencegahan radikalisme dan terorisme di Jatim," ujar Direktur Pencegahan BNPT, Brigjend Pol R. Achmad Nurwakhid usai membuka acara di Pendopo Kabupaten Lamongan, Rabu (24/3/2021).

Nurwakhid mengatakan, proses pencegahan radikalisme, intoleran dan terorisme saat ini harus semakin banyak melibatkan para pihak, tidak hanya menjadi domain BNPT saja.

"Sinergi antar lembaga seperti langkah cerdas dalam penyelenggaraan Talkshow Ngopi Coi yang semestinya hanya bersifat online dengan dukungan penuh Pemkab Lamongan, bisa dilaksanakan juga secara offline. Memperbanyak sinergi dengan melibatkan berbagai pihak akan menjadikan proses pencegahan radikalisme semakin masif," paparnya.

Talkshow Ngopi Coi di Lamongan ini bertema 'Pelibatan Aparatur Kelurahan dan Desa tentang Literasi Digital dalam Rangka Pencegahan Terorisme dan Radikalisme'.

Acara ini menghadirkan unsur aparatur pemerintah desa dan kelurahan serta pemerintah kecamatan, Babinsa, Babinkamtibmas, juga pendamping desa dengan menggunakan protokol kesehatan.

Sementara Ketua FKPT Jatim, Hesti Armiwulan menyatakan, talkshow ini menjadi spesial karena setting awalnya yang hanya bersifat online, tapi dengan dukungan Pemkab Lamongan, bisa diselenggarakan secara offline.

"BNPT dan FKPT Jatim menghaturkan maturnuwun kagem Pak Yuhronur (Bupati Lamongan Yuhronur Effendi) atas dukungannya,"ungkap Hesti.

Baca juga:
Napiter di Lapas Tulungagung Bebas Murni

Hesti menyebut, sesuai hasil Rakernas BNPT dengan 34 FKPT se-Indonesia di Labuan Bajo akhir Februari 2021, semua agenda FKPT yang terbagi 5 bidang minus bidang penelitian dalam sektor pencegahan radikalisme dan terorisme akan dilakukan secara online, karena ketersediaan anggaran yang dialihkan untuk mengatasi dampak Pandemi Covid-19.

Wakil Bupati Lamongan, Drs. KH Abdul Rouf menyampaikan bahwa Pemkab Lamongan telah berupaya sekuat tenaga dan terus menurus untuk melakukan proses pencegahan radikalisme di semua wilayah secara masif.

"Visi-Misi pasangan YES juga menyasar aspek digitalisasi dalam proses pemberdayaan ekonomi yang tentunya bisa untuk pencegahan radikalisme. Karena radikalisme itu berakar dari ketidakadilan ekonomi dan politik. Kedua hal itu mesti diatasi secara bertahap," ujar Abdul Rouf.

Untuk itu Pemkab Lamongan tengah menggagas dan akan membahas program desa cegah radikalisme untuk pelibatan elemen masyarakat di level desa dalam deteksi dini serta pencegahan radikalisme dan terorisme.

"Hal itu (Desa Cegah Radikalisme) sedang digagas dengan melibatkan beberapa OPD. Pak Bupati juga telah memberikan lampu hijau untuk dibahas lebih jauh. DPMD dan Bakesbangpol mungkin akan jadi leading sector-nya," tambahnya.

Baca juga:
3 Warga Binaan Kasus Terorisme Ucapkan Ikrar Setia NKRI di Lapas Kelas I Madiun

Kepala Bidang Media, Humas dan Hukum FKPT Jatim, Yuristiarso Hidayat menambahkan, Talkshow Ngopi Coi edisi perdana ini secara umum tetap seperti pelaksanaan tahun sebelumnya.

Selain menghadirkan Direktur Pencegahan BNPT, Brigjend Pol R. Achmad Nurwakhid dan Wakil Bupati Lamongan KH. Abdul Rouf sebagai pembicara, talkshow ini dipandu host yang juga praktisi film dengan berbagai penghargaan yang kini juga menjadi pegiat media sosial, Swastika Nohara.

"Selain melibatkan peserta 91 orang secara offline, talkshow ini juga diikuti 127 secara online melalui streaming YouTube dan 42 orang melalui fasilitas zoom meeting," tandasnya.