jatimnow.com - Di tengah rasa cemas dan gundah, Tri Budi Prasetyo dan Safrina Anindya Putri, orangtua Nessa Alana Caraesa (7), bocah di Surabaya yang hilang misterius dikejutkan dengan pesan WhatsApp meminta tebusan uang Rp 2 juta.
Bocah perempuan yang akrab disapa Ara itu hilang sejak Selasa (23/3/2021), setelah pamit bermain tak jauh dari rumahnya di Jalan Karanggayam Gang 1 Nomor 47, Tambaksari, Surabaya.
Ketua RW setempat, Imam Besari mengatakan, pesan WhatsApp (WA) berisi permintaan tebusan tersebut diterima Tri Budi Prasetyo, ayah korban. Namun pesan itu disebut tidak masuk akal dan dianggap sebagai ulah para penipu.
"Ada yang minta tebusan, tapi kayak nggak masuk akal. Cuma dua ribu (Rp 2 juta)," tutur Imam saat dihubungi jatimnow.com, Jumat (26/3/2021).
Baca juga:
- Bocah Perempuan Berumur 7 Tahun di Surabaya Hilang Misteriu
- Pencarian Bocah Perempuan Surabaya yang Hilang Misterius Libatkan Paranormal
Imam menambahkan, saat ini Budi bersama Putri, istrinya telah melaporkan permintaan tebusan tersebut kepada polisi untuk ditindaklanjuti.
"Katanya, nomor yang minta tebusan itu sudah diserahkan ke Polrestabes (Surabaya)," jelasnya.
Baca juga:
Balita di Pasuruan Hilang Misterius saat Ayahnya Salat Magrib
Memang, kabar hilang Ara tersebar luas di media sosial. Sebab setelah anak keduanya tak kunjung pulang pada Selasa sore itu, Budi dan Putri memutuskan membuat postingan di media sosial.
"Bapak (Budi, suaminya) dapat pesan yang meminta tebusan uang," terang Putri, Kamis (25/3/2021).
Putri berharap agar masyarakat yang mengetahui keberadaan Ara bisa segera melapor ke kepolisian terdekat atau mengantarkan Ara langsung ke rumahnya
Baca juga:
Trending 2021 Surabaya, Suami Bunuh Istri Hamil hingga Bocah Hilang Misterius
Selain itu, sejumlah upaya pencarian juga dilakukan warga setempat dengan membuat poster berita hilangnya Ara lengkap dengan foto dan kronologi untuk disebar dan dipasang di beberapa sudut Kota Surabaya.
Saat ini, kasus hilangnya Ara sudah ditangani Polsek Tambaksari dan Polrestabes Surabaya. Selain menyebar anggota, mereka juga memeriksa sejumlah saksi dan mencari petunjuk dengan menyisir kamera CCTV yang mungkin saja merekam detik-detik hilangnya Ara.