jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan menyebut ada 34 rumah warga rusak akibat guncangan gempa yang terpusat di Kabupaten Malang.
Plt. Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Ridwan Harris mengatakan rusaknya puluhan rumah milik warga tersebut masuk kategori ringan dan sedang.
"Sampai saat ini hasil asesmen yang kita lakukan ada 34 rumah rusak akibat gempa di Kabupaten Malang. Kategorinya ringan sampai sedang. Tidak ada yang rusak berat," jelas Ridwan Harris, Senin (12/4/2021).
Dari data itu, Kecamatan Tosari terdapat 16 rumah warga terdampak, Kecamatan Tutur ada 13 rumah terdampak, Kecamatan Puspo 3 rumah, lalu Kecamatan Grati dan Bangil masing-masing 1 rumah.
"Gambarannya kategori rusak ringan dan sedang itu seperti kerusakan atap rumah, atap teras amblas dan satu dinding rumah ambrol," ungkapnya.
Selain rumah warga, beberapa fasilitas peribadatan juga mengalami kerusakan akibat efek gempa bumi di Kabupaten Malang.
Baca juga:
Cara SIER Bantu Pengembangan Ekonomi Pasuruan
Kemudian, ada satu bangunan sekolah taman kanak-kanak (TK), satu bangunan hotel hingga kawasan rest area wisata tosari yang juga terdampak gempa.
"Selain rumah, di tosari ada 2 pura yang rusak lalu 1 bangunan TK, 1 hotel dan kawasan rest area wisata. Sedangkan di tutur ada 1 masjid yang rusak," lanjutnya.
Harris mengatakan jika saat ini proses asesmen lebih banyak dilakukan di kawasan dataran tinggi lereng Gunung Bromo, seperti Kecamatan Tosari, Tutur dan Puspo. Mengingat wilayah-wilayah tersebut berdekatan dengan pusat gempa.
Baca juga:
Pemkab Pasuruan dan DPRD Teken Pakta Integritas, Ini 7 Poin Pentingnya
Untuk penanganan pasca asesmen, Harris mengatakan jika rumah warga yang rusak akan dibantu oleh Pemkab Pasuruan melalui pos anggaran bantuan sosial (bansos). Sedangkan kerusakan infrastruktur akan menggunakan dana BTT (belanja tidak terduga).
"Untuk total kerugian materil akibat imbas bencana gempa bumi ini masih belum. Nunggu asasment. Termasuk besaran bantuan masing-masing warga terdampak," tandasnya.