Pixel Codejatimnow.com

Laga Dijeda agar Pemain Muslim Leicester Berbuka, Wesley Fofana: Terima Kasih

Editor : REPUBLIKA.co.id  Reporter : REPUBLIKA.co.id

jatimnow.com - Indahnya toleransi ditunjukkan saat Crystal Palace melawan Leicester City pada Senin malam lalu.

Pertandingan sempat dihentikan sejenak untuk memberikan kesempatan bek Leicester City Wesley Fofana membatalkan puasa Ramadannya.

"Hanya ingin berterima kasih kepada @premierleague serta @CPFC, @ vguaita13 [dan] semua Foxes karena mengizinkan saya berbuka puasa malam ini di tengah pertandingan," tulis Fofana di Twitter dilansir dari About Islam pada Rabu (28/4).

Wasit Graham Scott menghentikan permainan pada menit ke-35 saat penjaga gawang Palace Vicente Guaita menunggu untuk melakukan tendangan gawang agar Fofana minum minuman berenergi.

Fofana juga diganti saat Leicester menang 3-0 atas West Brom karena manajernya Brendan Rodgers ingin memberi pemain berusia 20 tahun itu kesempatan untuk mengambil makanan.

"Saya pikir jika saya bisa menggantikannya maka dia bisa mendapatkan makanan di bangku cadangan," kata Rodgers.

Rodgers mengaku telah bekerja dengan banyak pemain dengan keyakinan berbeda-beda. Ia menganggap kepatuhan terhadap keyakinan itu justru memberi mereka kekuatan.

Baca juga:
Final Liga Ramadan, Tuan Rumah Rebut Gelar Juara

"Ini luar biasa. Jika Anda memikirkan penampilannya pada akhir pekan di semifinal Piala FA, di mana dia belum makan sepanjang hari dan kemudian dia merasakan makanan pertamanya dengan 15 menit tersisa, dan kemudian sama hari ini [melawan West Brom] , dengan kick-off pukul 20.00, dia belum makan atau minum sepanjang hari dan dia masih bisa tampil di level maksimal," ujar Rodgers.

Di sisi lain, sebuah studi FIFA Medical Assessment and Research Center (F-MARC) menetapkan pemain sepak bola pria yang menjalankan puasa Ramadan di lingkungan yang terkendali tidak menunjukkan kompromi dalam kinerja fisik dan fisiologis mereka atau penurunan kemampuan subjektif mereka.

Ini menepis ketakutan dan kekhawatiran terkait Ramadan bagi olahragawan.

Studi ini direplikasi untuk menyelidiki pemain level elit yang lebih luas. Studi lain yang diterbitkan pada Mei 2012 di jurnal ilmu olahraga menunjukkan bahwa, secara umum, puasa Ramadan berdampak kecil pada kesehatan dan kebugaran fisik.

Baca juga:
Otak-atik Peluang Persik Kediri Lolos Championship Series Usai Kalah dari PSIS

 

Lihat Artikel Asli

DisclaimerBerita ini merupakan kerja sama jatimnow.com dengan Republika.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Republika.co.id