jatimnow.com - Dari sejumlah berita yang disajikan jatimnow.com pada Senin (10/5/2021), bentrokan antara kelompok pemuda dengan satpam di Surabaya menjadi pilihan pembaca.
Bentrok Kelompok Pemuda dengan Satpam di Surabaya, Polisi: 9 Orang Diamankan
Satreskrim Polrestabes Surabaya mengamankan para pelaku yang terlibat bentrokan di depan rumah toko (ruko) di Jalan Buntaran, Manukan Wetan, Tandes, Surabaya.
"Ada 9 orang yang saat ini dilakukan pemeriksaan. Untuk korbannya dua orang. Masih dalam perawatan," sebut Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Oki Ahadian saat dikonfirmasi jatimnow.com, Senin (10/5/2021).
Oki mengatakan, kedua korban itu mengalami sejumlah luka di punggung hingga tangan dan kaki. Sementara akibat bentrokan itu, ada tiga motor yang dibakar.
"Selain motor, ruko di lokasi bentrokan juga dirusak. Ini masih terus didalami lagi," jelasnya.
Bentrok Pemuda dengan Satpam di Surabaya, 3 Motor Dibakar hingga Ruko Dirusak
Bentrokan terjadi di depan ruko Jalan Buntaran, Manukan Wetan, Tandes, Surabaya, Senin (10/5/2021) dini hari.
Baca juga:
Tantang Duel Polisi, Top CEO Indonesia Awards 2024, Longsor Ngebel Ponorogo
Bentrokan itu mengakibatkan sejumlah orang mengalami luka-luka, tiga motor dibakar, hingga rumah toko (ruko) yang menjadi tempat tawuran dirusak.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 01.40 Wib. Awalnya, salah seorang petugas keamanan ruko atau satpam menegur sekelompok pemuda yang sedang pesta minuman keras (miras) di depan ruko agar pindah.
1 Orang Keluarga Pasien Ponorogo yang Jenazahnya Diambil Paksa Positif Covid-19
Tracing dan tracking pascakasus pengambilan paksa jenazah pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo telah dilakukan dinas kesehatan (dinkes) setempat.
Baca juga:
30 Kilogram Sabu, Debat Pilkada Sidoarjo, Aliansi Pemuda Gresik
"Kami lakukan tracking, baik yang mengambil langsung maupun keluarga dekat jenazah pasien Covid-19 yang diambil paksa itu," ujar Kepala Dinkes Ponorogo, drg Rahayu Kusdarini, Senin (10/5/2021).
Irin-sapaan akrabnya menyebut bahwa ada 8 orang yang ditracking. 8 orang itu terdiri dari penjemput dan keluarga dekat. Mereka semua dilakukan rapid antigen.
"Hasilnya, dari delapan orang itu ada satu orang yang positif," tutur dia.