Pixel Codejatimnow.com

Melihat Antusiasme Siswa SD di Kota Pasuruan Ikuti Uji Coba Sekolah Tatap Muka

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Moch Rois

jatimnow.com - Seluruh sekolah SD baik negeri maupun swasta di Kota Pasuruan mulai hari ini melakukan uji coba sekolah pembelajaran tatap muka (PTM), Kamis (20/5/2021).

Meski para siswa agak terlihat canggung karena sudah sekitar 1 tahun tidak masuk kelas, raut wajah para murid terlihat antusias saat belajar di kelas kembali.

"Senang bisa sekolah lagi. Bisa belajar, ketemu teman-teman dan guru," jelas Diana Safa, salah satu siswa Kelas 6 A SDN Pakuncen, Kota Pasuruan.

Baca juga: Mengintip Persiapan Uji Coba Sekolah Tatap Muka SD-SMP di Kota Pasuruan

Sementara itu, Anisya siswa kelas 1 A SDN Pakuncen, terlihat sangat serius menggambar gunung di hari pertamanya masuk kelas, setelah beberapa bulan hanya belajar melalu daring.

"Senang bisa sekolah. Ini sedang gambar gunung," ucapnya polos.

Baca juga:
Sejak Ditutup, SDN 6 Cluring Banyuwangi Tampak Menyeramkan

Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang melakukan sidak pemantauan penerapan protokol kesehatan (prokes) di SDN Pekuncen, berpandangan jika pelaksanaan uji coba sekolah pembelajaran tatap muka ini secara umum sudah baik.

"Kalau yang saya lihat di sini (SDN Pekuncen) sudah baik, tapi saya ingin melihat sekolah lain yang tidak sebaik di sini. Utamanya sekolah swasta, besok saya akan cek. Kalau ada kurangnya sarana dan prasarananya akan kita cukupi. Pokoknya PTM harus sukses," tegas Gus Ipul.

Ia berharap para kepala sekolah, guru dan Tim Satgas Covid-19 di masing-masing sekolah bisa mengendalikan ketertiban protokol kesehatan (prokes) selama uji coba sekolah tatap muka ini.

Baca juga:
Gedung SDN 2 Porwosari Ponorogo Juga Rusak, Begini Kondisinya

Jika itu benar-benar sukses, Pemkot bisa melakukan evaluasi untuk peningakatan kuota siswa yang belajar tatap muka di setiap kelas, dari yang sekarang dibatasi 30 persen bisa meningkat 50 persen siswa per kelas.

"Kalau sekarang kan anak-anak ini seminggu hanya dua hari sekolah tatap muka, jam masuk sekolahnya hanya dua jam. Nanti harapan saya (sekolah tatap mukanya), jadi tiga hari, kemudian jadi empat hari, jadi lima hari, tergantung perkembangan uji coba," tandasnya.