Pixel Code jatimnow.com

3 Oknum PMI Surabaya Didakwa Jual Plasma Konvalesen hingga Rp 5 Juta

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Zain Ahmad
Petugas PMI dan stok darah (Foto: dokumen)
Petugas PMI dan stok darah (Foto: dokumen)

Surabaya - Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur, Rahmad Hari Basuki menyebutkan telah membacakan dakwaan untuk Yogi Agung Prima Wardhana di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya pada Kamis (21/10) lalu.

Yogi disebut merupakan oknum pegawai Palang Merah Indonesia (PMI) Surabaya.

Jaksa Rahmad menyampaikan apabila terdakwa melakukan jual beli plasma darah konvalesen kepada keluarga pasien Covid-19 yang sedang membutuhkan.

Jual beli itu dilakukan terdakwa pada Juli-Agustus lalu saat kasus Covid-19 di Surabaya sedang tinggi-tingginya.

"Terdakwa dibantu dua orang rekannya yang statusnya sama. Mereka yakni Bernadya Anisah Krismaningtyas dan Mohammad Yusuf Efendi," kata Rahmad kepada wartawan, Selasa (26/10/2021).

Sesuai peraturan, untuk mendapatkan darah konvalesen, pasien harus melalui PMI. Yogi kemudian menawarkan plasma konvalesen dengan menghubungi Bernadya agar mencarikan pasien.

Ketiganya menjual plasma konvalesen dari harga Rp 2 juta hingga Rp 5 juta tergantung jenis golongan darah.

Dari penjualan itu, mereka mendapatkan untung antara Rp 500 ribu hingga Rp1,5 juta untuk satu kantong plasma. 

Baca juga:
Kasus Ibu Ronald Tannur Diambil Alih Kejagung, Penahanan Pindah Jakarta

"Darah itu lalu dijual kepada keluarga pasien Covid-19," ujarnya.

Aksi terdakwa menjual plasma konvalesen itu diungkap Ditreskrimsus Polda Jatim. Penangkapan dilakukan polisi dengan menyamar sebagai keluarga yang sedang membutuhkan donor plasma konvalesen.

Dalam surat dakwaan, terdakwa Bernadya ditangkap di Desa Tambakrejo, Waru, Sidoarjo pada 4 Agustus 2021. Kemudian polisi menangkap Yogi dan Yusuf pada 5 Agustus 2021 di kawasan Jambangan, Surabaya.

"Ketiganya didakwa Pasal 195 Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP," tandasnya.

Baca juga:
3 Hakim PN Surabaya Diperiksa di Jakarta dalam Kasus Zarof Ricar dan Lisa Rahmat

Terpisah, Sekretaris PMI Jatim, Edi Purwinarto membenarkan adanya pegawai yang sedang menjalani persidangan atas kasus jual beli plasma konvalesen.

"Benar, dari Surabaya," katanya.

Sayangnya, Edi enggan membeberkan lebih rinci siapa oknum yang terlibat kasus tersebut.

"Detilnya silahkan hubungi PMI Surabaya," tandas Edi.

Persebaya Tekuk Persija, Ini Rahasianya
Olah Raga

Persebaya Tekuk Persija, Ini Rahasianya

Pelatih Persebaya Paul Munster mengakui, ini memang bukan pertandingan yang mudah. Tetapi ada kunci yang membuat Persebaya berhasil meraih kemenangan.