Banyuwangi – Anak muda di Banyuwangi menyulap rumah kuno menjadi lokasi instagramable. Aktivitas ini dilakukan untuk meningkatkan geliat wisata di desa.
Puluhan anak muda yang tergabung dalam Banyuwangi Youth Creative Network (BYCN) bersemangat untuk melakukan branding potensi wisata di desa.
Kali ini mereka berkarya di Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh. Mereka menyulap rumah milik kepala desa setempat, Mura’i Ahmad, menjadi spot foto yang menarik.
"Awalnya kami ditantang membuat sesuatu yang menarik untuk mengembangkan Kecamatan Singojuruh, khususnya Desa Gumirih. Selama ini Singojuruh terkenal karena tradisi kebo-keboan, mereka ingin ada destinasi baru," jelas Ketua BYCN, Vicky Hendri Prasetyo dalam siaran pers yang diterima redaksi, Senin (8/11/2021).
Setelah keliling desa, mereka melihat rumah Pak Kades yang banyak peninggalan kuno. Di lahannya yang seluas satu hektar, selain ada rumah pribadi, juga terdapat 9 rumah Using kuno dan 1 Joglo besar. Belum lagi, barang-barang peninggalan kuno koleksi Murai.
"Kami jadi terinspirasi ingin membuat tempat yang selain untuk spot foto, namun bisa juga untuk belajar sejarah. Koleksinya ada yang dari jaman dinasti Qing," ujarnya.
Mereka pun dengan semangat "membongkar" lahan milik Murai. Koleksi pintu-pintu kuno mereka jajar sedemikian rupa menjadi gerbang masuk yang menarik. Rumah-rumah using didesain dengan interior yang menarik dan siisi koleksi barang-barang lawas.
Pengunjung yang datang seolah diajak tur mengunjungi beragam spot tematik yang menarik.
"Kami juga membuat amphiteater di bagian belakang lokasi. Awalnya ini lahan tidak terawat, gundukan tanah yang dipenuhi rumput liar. Lalu kami pugar jadi amphiteater yang menarik. Ini bisa jadi public space," terang Vicky.
Kades Murai mengaku sangat senang dengan apa yang dilakukan anak-anak muda ini. Menurutnya, ini akan menjadi daya tarik baru bagi Desa Gumirih.
Baca juga:
5 Fakta Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Ditemukan Tewas, Diduga Diperkosa
"Ini bisa jadi destinasi baru di Desa Gumirih. Amphiteaternya juga akan bisa menjadi pusat aktivitas baru bagi warga. Misal untuk belajar seni atau pentas seni," kata Murai.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi apa yang dilakukan anak-anak muda BYCN.
"Anak-anak muda saat ini memang memiliki kecenderungan kreativitas sendiri. Kita sebagai orangtua sudah sepatutnya memberikan dukungan dan memfasilitasi," kata Ipuk.
"Kami juga meminta pada desa-desa agar melibatkan anak-anak muda untuk turut mengembangkan berbagai potensi yang ada," tambah Ipuk.
Baca juga:
3.840 Warga Banyuwangi Operasi Katarak Gratis
BYCN merupakan kumpulan berbagai komunitas yang meliputi 17 sektor, seperti desain produk, fashion, film/video, fotografi, kerajian, kuliner, sektor musik, sektor aplikasi, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan lainnya.
Mereka berkumpul mengangkat berbagai potensi desa dengan menggelar pelatihan di berbagai sektor kreatif yang mengacu pada masing-masing potensi desa. Sebelumnya, mereka telah keliling ke Desa/Kecamatan Wongsorejo, Desa Macan Putih - Kabat, dan Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar.
"Di setiap desa kami menggali dan mencoba mengangkat potensi yang ada di desa. Tidak hanya mengangkat UMKM dan potensi alamnya, di setiap desa kami juga menggelar Maestro Mengajar. Para seniman Gandrung senior melatih anak desa setempat menjadi Gandrung. Termasuk di Desa Gumirih ini," pungkas Vicky.