Pixel Code jatimnow.com

Apes, Pria Pembobol Warung di Surabaya Tercebur Selokan saat Diteriaki Maling

Editor : Arina Pramudita   Reporter : Zain Ahmad
Agus diamankan ke Mapolsek Kenjeran setelah membodol warung di
Agus diamankan ke Mapolsek Kenjeran setelah membodol warung di

Surabaya - Aksi Agus terbilang nekat. Sudah tahu siang bolong, malah membobol warung. Tindakan kriminalnya itu pun tak berjalan mulus. Ia kepergok korban, diteriaki maling, kemudian lari dan kejebur selokan karena panik.

Pria 34 tahun warga Bulak Rukem Timur, Surabaya tersebut akhirnya diamankan warga. Beruntung, ada anggota Polsek Kenjeran, Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sedang patroli tak jauh dari lokasi.

Pelaku lantas dievakuasai, warga dibubarkan. Bersama barang bukti 1 tabung gas elpiji, 4 renteng minuman sachet, 1 karung beras, 2 kaleng rokok, dan uang tunai Rp 150 ribu hasil dari membobol warung langsung dibawa ke Mapolsek.

"Kami juga menyita obeng yang digunakan pelaku saat mencuri, gembok warung dan motornya (sarana)," kata Kanitreskrim Polsek Kenjeran, Iptu Soeryadi, Selasa (16/11/2021).

Dia menjelaskan, pembobolan warung itu terjadi sekitar pukul 12.15 WIB, Jumat (12/11/2021) di Kalilom Lor Indah, Kenjeran. Pelaku sudah tiga hari mengincar warung korban. Saat dipantau sudah tutup, warung langsung dibobol.

Baca juga:
Toko Kue di Surabaya Dibobol Maling, Motor dan Tabung Elpiji Raib

"Pelaku masuk ke dalam warung dengan cara mencongkel gembok menggunakan obeng. Kemudian mencuri sejumlah barang seperti beras hingga uang," jelasnya.

Ketika di dalam warung, korban mengetahui aksi pelaku yang saat itu kebetulan melintas di depan warung. Pelaku lantas diteriaki maling dan kabur hingga kejebur ke selokan.

Baca juga:
Pembobol Toko Ditangkap di Bangkalan usai Kabur ke Bali

Warga yang mengetahui dan mendengar teriakan korban, langsung mengepung pelaku. Beruntung polisi cepat datang mengamankan pelaku dari kegeraman warga.

"Pengkuannya sudah dua kali ini pelaku melakukan pencurian serupa. Saat ini masih kami dalami lagi, untuk mencari tahu kemungkinan TKP lainnya," tandas Soeryadi.