Pasuruan - Dua pekan lebih dilaporkan hilang di perairan Laut Telocor, Kabupaten Sidoarjo, jenazah nelayan asal Desa Kalirejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan ditemukan di dekat Pulau Madura.
Pencarian Mohammad Nasyik (26), nelayan yang hilang tersebut, sempat dihentikan pada 17 November 2021 lalu.
Jenazah Nasyik ditemukan pertama kali oleh nelayan yang melaut di perairan Kabupaten Sampang, Jumat (26/11/2021) pukul 17.00 WIB.
Baca juga:
- Tiga Hari Hilang, Nelayan Pasuruan Tenggelam di Perairan Telocor Belum Ditemukan
- Pencarian Nelayan asal Pasuruan yang Hilang Tenggelam di Sidoarjo Dihentikan
"Benar, jasad korban M Nasyik di temukan nelayan perairan Noreh, Kabupaten Sampang, Jumat sore kemarin. Setelah mendapat laporan itu, kami langsung melakukan koordinasi dengan petugas Polair setempat," jelas Kasat Polair Polres Pasuruan AKP Winardi, Sabtu (27/11/2021).
Saat Polair Sampang melakukan pengecekan ke TKP sesuai titik yang dinformasikan saksi, ternyata jenazah korban telah bergeser terseret arus mendekat ke daratan Modung, Kabupaten Bangkalan. Sehingga penanganan mayat korban ditangani Satpolair Polres Bangkalan.
Baca juga:
Nelayan Bangkalan Hilang 6 Hari, Jasadnya Ditemukan Tersangkut Pohon Bakau
"Pihak keluarga yang mendapat kabar langsung menjemput jasad korban dan malam kemarin langsung dimakamkan," ungkapnya.
Jika diukur dari lokasi jatuh tenggelamnya korban ke TKP awal penemuan pun cukup jauh.
"Jarak TKP korban hilang dengan TKP penemuan sekitar 24 mil. Kalau lokasi penemuan dengan daratan Modung, Bangkalan tidak sampai 1 mil," tandas Winardi.
Baca juga:
KSOP Kalianget Pastikan Kondisi KLM Cinta Kembar Laik Berlayar
Sebelumnya, nelayan bernama Mohammad Nasyik (26), dilaporkan hilang tenggelam di Perairan Laut Telocor, Sidoarjo, sekitar pukul 11.00 WIB, Kamis (11/11/2021). Berdasar hasil keterangan yang diterima polisi, saat itu korban melaut bersama dua tetangganya, yaitu Ulum, pemilik perahu dan Khumaidi.
Khumaidi berada di tengah dan Ulum sebagai juru kemudi. Sementara korban, berdiri di ujung perahu memegang bilah bambu panjang untuk mengarahkan juru kemudi mengikuti alur jaring.
Di tengah aktivitas, bambu yang dipegang korban patah hingga mengakibatkannya jatuh ke laut dan tenggelam.