Pixel Codejatimnow.com

Sekretaris Komisi III DPRD Gresik Bicara Tentang Penyebab Banjir Perkotaan

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Sahlul Fahmi
Abdullah Hamdi, Sekretaris Komisi III DPRD Gresik (Foto: Sahlul Fahmi/jatimnow.com)
Abdullah Hamdi, Sekretaris Komisi III DPRD Gresik (Foto: Sahlul Fahmi/jatimnow.com)

Gresik - Sekretaris Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi merasa prihatin dengan kondisi saluran pembuangan air di dekat rumah pompa di Kelurahan Lumpur dan Kroman, Kecamatan Gresik yang saat ini mengalami sedimen atau pendangkalan.

Akibat pendangkalan tersebut, saat musim hujan area kota dengan mudah tergenang air. Banyak sampah menumpuk di sekitar saluran pembuangan hingga menganggu kelancaran air menuju laut.

“Sedimen sangat tinggi tapi tak dilakukan pengerukan. Padahal, ada anggarannya. Sementara di sekitar rumah pompa banyak sampah. Bahkan ada bangkai perahu yang terpendam lumpur di pintu air,” kata Abdullah Hamdi, Senin (29/11/2021).

Politisi PKB itu mengungkapkan, fakta tersebut ia dapat saat melakukan sidak ke rumah pompa di Kelurahan Lumpur dan Kroman. Begitu melihat langsung ke lokasi ia mengaku sangat prihatin.

“Kasihan masyarakat harus terendam banjir saat hujan turun. Pemkab harus lebih serius menuntaskan permasalahan banjir di perkotaan,” ucapnya.

Fungsi rumah pompa, lanjut Hamdi, untuk menutup pintu air saat air laut sedang pasang. Sementara saat hujan, air yang berada di saluran penampungan dipompa untuk dibuang ke laut. Sehingga area perkotaan tidak terjadi banjir.

“Untuk menampung air dari drainase, maka harus ada kolam penampung di sekitar rumah pompa dengan kedalaman yang memadai. Hal ini perlu agar dapat menampung debit air dengan jumlah yang cukup besar. Akan tetapi kondisi di lapangan, saluran air di rumah pompa tersebut dangkal dan penuh sampah,” keluhnya.

Baca juga:
Daftar 50 Calon Anggota DPRD Gresik 2024 - 2029

Saringan besi di pintu air juga menjadi sorotan Hamdi. Menurutnya saringan tersebut tidak sesuai, padahal fungsinya untuk menahan sampah agar tidak terbawa arus air ke laut. Sampah yang terkumpul kemudian diangkut menuju tempat pembuangan akhir (TPA).

“Penyaring yang ada tidak sesuai. Sampah masih banyak yang lolos ke laut,” bebernya.

Ditambah dangkalnya aliran pembuangan air dari rumah pompa ke laut juga membuat pembuangan air tidak lancar ketika debit air sangat besar.

“Seharusnya aliran air menuju laut itu dalam. Kalau dangkal seperti ini, pasti tak bisa lancar,” imbuhnya.

Baca juga:
DPRD Gresik Dorong Perusahaan dan Instansi Terapkan Industri Hijau

Berdasarkan kondisi itu, Hamdi mengatakan jika dirinya segera berkoordinasi dengan Ketua Komisi III DPRD untuk memanggil Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU TR) untuk mencari solusi menuntaskan permasalahan banjir di perkotaan. Sebab realitanya sekarang saat hujan lebat turun area kota sering tergenang.

“Kalau memang butuh anggaran, kami akan mintakan tambahkan,” tutup Hamdi.

Sekretaris Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi, sidak ke pintu air Kelurahan Lumpur dan Kroman.Sekretaris Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi, sidak ke pintu air Kelurahan Lumpur dan Kroman.