Pixel Codejatimnow.com

Oknum Pesilat PSHT Rusak Atribut NU, Polisi Larang Pengerahan Massa

Editor : Arif Ardianto  

jatimnow.com - Polres Nganjuk mengimbau kepada massa dari perguruan silat PSHT maupun warga nahdliyin (NU) dari luar daerah untuk tidak datang ke Nganjuk.

Kapolres Nganjuk AKBP Dewa Nyoman Nanta menegaskan, Polsek Pace dan Satreskrim Polres Nganjuk menangani kasus pengerusakan atribut bergambar lambang Nahdlatul Ulama (NU) yang diduga dilakukan oleh oknum pesilat dari PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate).

"Saya mengimbau kepada warga NU maupun warga yang bersimpati dengan PSHT dari luar daerah untuk tidak datang ke Nganjuk, karena disini kami sudah menangani," ujar Nyoman saat dihubungi jatimnow, Minggu (24/6/2018) malam.

Baca: Atribut NU Dirusak Oknum PSHT, Polisi Periksa 6 Saksi

Ia menegaskan, pengurus cabang NU (PCNU) Kabupaten Nganjuk sudah mempercayakan penanganan kasus dugaan pengerusakan atribut bergambar lambang NU ini ke aparat berwajib. 

"Tadi sudah bertemu dengan pengurus NU Nganjuk. NU Nganjuk mempercayakan penanganan kasus ini ke pihak berwajib," ujarnya.

Bahkan pengurus PSHT Nganjuk juga siap membantu polisi untuk mencari oknum yang diduga melakukan pengerusakan terhadap atribut NU.

Baca juga:
Hakim Tolak Praperadilan Pelatih Silat PSHT Tulungagung

 Baca: Polisi Selidiki Penyebab Pengerusakan Atribut NU oleh Oknum PSHT

"Dari PSHT juga sudah berkomunikasi dengan kami. Mereka siap mendukung dan membantu mencari oknum dan akan menyerahkan ke pihak berwajib," jelasnya. 

Kapolres berharap, kepada seluruh masyarakat untuk ikut serta membantu menciptakan kondusifitas di Nganjuk.

"Percayakanlah kepada aparat penegak hukum. Jadi nggak perlu datang ke Nganjuk. Mari kita ciptakan kondusifitas Nganjuk," harapnya.

Baca juga:
Polisi Temui Perwakilan Perguruan Silat di Kediri, Ada Apa?

Sebelumnya, Minggu (24/6/2018) sore ada konvoi dari pesilat PSHT. Kemudian ada oknum dari PSHT melakukan pengerusakan terhadap atribut yang bergambar lambang NU di Desa Batembat, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk. Atribut tersebut adalah bagian dari umbul-umbul kegiatan istighosah di Desa Batembat.

Pengerusakan atribut tersebut diduga karena terjadi salah paham antara pesilat PSHT dengan Pagar Nusa (pesilat yang dibawah naungan NU). Namun, polisi terus menyelidiki kasus tersebut dan mencari oknum PSHT pelaku pengerusakan.

Reporter: Jajeli Rois
Editor: Arif Ardianto