Pixel Codejatimnow.com

Pasien Demam Berdarah di Ponorogo Melonjak

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Mita Kusuma
Pasien DB di RSUD dr Harjono Ponorogo. (Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)
Pasien DB di RSUD dr Harjono Ponorogo. (Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)

Ponorogo - Jumlah pasien Demam Berdarah (DB) di Kabupaten Ponorogo mengalami lonjakan. Hingga 28 Desember 2021, setidaknya ada 55 pasien yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo dan RSU Aisyah.

Humas RSUD dr Harjono Ponorogo, Joko Handoko mengatakan per tanggal 28 Desember 2021 sebanyak 39 orang dirawat karena DB. Jika terhitung sejak 1 Desember, ada 55 pasien yang dirawat akibat DB.

Angka tersebut, naik dua kali lipat dibandingkan bulan November.

"Kalau November ada 28 kasus. Berarti hampir 2 kali lipat," ujar Joko Handoko.

Saat ini, lanjut Joko, rata-rata ada 2 pasien yang masuk karena DB. Tren melonjaknya pasien DB dimulai pada pekan kedua di bulan Desember.

"Ada yang anak-anak, mulai umur 7 tahun. Saat ini 15 anak yang dirawat karena DB," jelasnya.

Baca juga:
Pasien DBD Meninggal di Tulungagung Tembus 10 Orang, Ini Dalih Dinkes

Kondisi pasien saat masuk ke RS, kebanyakan dalam kondisi kritis. Namun setelah mendapat perawatan, kemudian mengalami perbaikan.

"Ya sekarang ini DB memang harus dihati-hati. Kalau (pasien) Covid sudah tidak ada," tambahnya.

Terpisah, Kabag Humas dan Pemasaran RSU Aisyah, Moh Arbain mengaku, berdasar data di RSU Aisyah terdapat 136 pasien menjalani perawatan. Untuk kasus DB, setidaknya 23 pasien yang dirawat.

"Khusus anak ada 7 sampai 8 orang. Lainnya pasien DB dewasa," ujarnya.

Baca juga:
Sebaran Kasus DBD di Kabupaten Kediri, Ini 3 Wilayah Tertinggi

Menurutnya, pasien DB cenderung naik memasuki bulan Desember. Pada November lalu, RSU Aisyah menerima 15 pasien dengan DB.

Mengalami tren kenaikan, lanjut Arbain, pasien DB tersebar di beberapa wilayah di Ponorogo. Terbanyak di Kecamatan Balong, Bungkal dan Ponorogo kota.

"Banyak RS sebelah yang dilempar ke kami karena kamar penuh. Ya pasien DB itu," jelas Arbain.