Pixel Codejatimnow.com

Motif Pengerusakan Atribut NU di Nganjuk, Polisi: Karena Euforia

Editor : Arif Ardianto  
Pencopotan spanduk Pagar Nusa oleh sekelompok orang di Nganjuk
Pencopotan spanduk Pagar Nusa oleh sekelompok orang di Nganjuk

jatimnow.com - Polres Nganjuk menetapkan tiga pesilat dari oknum PSHT sebagai tersangka atas kasus dugaan pengerusakan atribut bergambar lambang NU dan pendiri NU KH Hasyim Asy'ari di Nganjuk. Apa motif oknum pesilat itu merusak atribut NU?.

"Untuk sementara ini, motifnya karena euforia. Pelaku ini tersulut emosi, karena bersama kelompok dengan jumlah massa yang banyak, dia merasa keberaniannya muncul," kata Kapolres Nganjuk AKBP Dewa Nyoman Nanta, Selasa (26/6/2018).

Ketiga tersangka dari oknum PSHT ini berasal dari Kabupaten Nganjuk. Dari hasil pemeriksaan penyidik, tersangka mengaku tidak ada unsur balas dendam. "Spontanitas semua," tuturnya.

Baca juga: Polres Nganjuk Tetapkan 3 Tersangka Kasus Perusakan Atribut NU

Kapolres menambahkan, tersangka melakukan pengerusakan karena spontanitas dan tidak ada yang mengkomandoi atau menyuruhnya.

"Mereka menyatakan tidak ada yang memberikan komando. Mereka euforia, merasa jumlahnya banyak makanya berani melakukan hal-hal tersebut," jelasnya.

Kapolres menegaskan, penyidik terus bekerja untuk menuntaskan perkara tersebut, agar bisa tercapai keadilan. Bahkan, tidak menutup kemungkin jumlah tersangka bisa bertambah lagi.

Baca juga:
5 Berita Trending Pekan Ini: Nomor 1, Sudah Kenal Mereka?

"Imbauan saya, mohon dari pihak NU, Pagar Nusa untuk menahan diri dan mempercayakan pada kami untuk menanganinya. Kami terus bekerja dan sudah ada wujud nyata (menetapkan tersangka pengerusakan)," tuturnya.

Baca juga: Ini Peran Ketiga Tersangka Pengerusak Atribut NU di Nganjuk

Kapolres juga mengimbau kepada massa atau dari kelompok PSHT yang melakukan pengerusakan, untuk bertindak proaktif dan menyerahkan diri ke kepolisian.

"Jangan menunggu kami untuk menangkapnya. Kalau memang gentleman atau merasa menjadi pendekar, mohon untuk menyerahkan diri," jelasnya.

Baca juga:
Pendekar Pencak Silat Bangkalan Meninggal saat Peragakan Jurus

 

Reporter: Jajeli Rois

Editor: Arif Ardianto