Pixel Code jatimnow.com

Tangis Nuraini Pecah Saat Bertemu Sang Bayi yang Sebulan Diculik

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Erwin Yohanes
Nuraini terus menangis saat kembali bertemu dengan anaknya di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Nuraini terus menangis saat kembali bertemu dengan anaknya di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

jatimnow.com - Rabu (27/6/2018) dini hari sekitar pukul 00.15 WIB, suasana Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mendadak riuh.

Betapa tidak, saat itu terjadi pertemuan ibu dan bayinya yang diculik orang lain selama satu bulan. Sang ibu terus menangis sambil memeluk anaknya itu.

Seperti diketahui, ibu itu bernama Nuraini Suprapti (34) warga Jalan Bromo, Perumahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.

Sedangkan bayinya yang diculik bernama Mohammad Farhan Akbar yang masih berusia 9 bulan. Keduanya terpisah sejak 23 Mei 2018 lalu.

"Ya Allah nak. Kamu sehat kan nak. Terima kasih pak polisi," kata Nuraini seraya menangis dan memeluk erat anaknya.

Nuraini sendiri datang ke Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya setelah ditelepon Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Antonius Agus Rahmanto bahwa anaknya sudah ditemukan. Dia tiba di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya bersama anak pertamanya.

"Senang sekali mas. Syukurlah anak saya sehat. Ini anak kedua saya," aku Nuraini. Tangisan Nuraini saat memeluk anaknya itu, akhirnya diikuti tangisan sang anak.

Setelah bertemu anaknya, sambil terus menangis, Nuraini mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah menemukan anaknya itu. 

Baca juga:
Beberkan Kasus Penculikan Aktivis hingga Budidaya Rumput Laut

"Terima kasih pak polisi (Polres Pelabuhan Tanjung Perak). Terima kasih semuanya," ungkapnya.

Dalam pengakuannya, Nuraini tidak menyangka jika anaknya dibawa kabur sang penculik, MR (24) warga Probolinggo.

Sebab menurutnya, MR adalah sosok wanita yang selama ini dikenalnya baik hati. "Orangnya (MR) itu baik sekali. Saya mengenalnya lama. Makanya saya percaya saat menitipkan anak saya," sambungnya.

Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Anonius Agus Rahmanto menyebut jika untuk memulihkan psikis korban, pihaknya akan berkoordinasi dengan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) di Surabaya.

Baca juga:
Mantan SMID Beberkan Kasus Penculikan Aktivis 1998 Terkait Capres Prabowo

"Akan terus kami dampingi untuk memulihkan kondisi psikologis korban. Sebab setelah kami lihat, kondisi korban terlihat masih syok. Tapi kami juga ikut lega, setelah ibu kandungnya datang kesini," pungkas Agus.

Reporter: Narendra Bakrie

Editor: Erwin Yohanes