Pixel Code jatimnow.com

Banjir di Ponorogo, 150 Warga Terisolir Butuh Bantuan Logistik

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Mita Kusuma
Warga Dukuh Mantup, Desa Ngasinan, Kecamatan Jetis dievakuasi oleh petugas. (Foto: Pemkab Ponorogo/jatimnow.com)
Warga Dukuh Mantup, Desa Ngasinan, Kecamatan Jetis dievakuasi oleh petugas. (Foto: Pemkab Ponorogo/jatimnow.com)

Ponorogo - Tidak hanya meliburkan sekolah dan menyebabkan kendaraan bermotor macet, banjir Ponorogo juga membuat warga terisolir, Senin (14/2/2022).

Sedikitnya 150 warga Dukuh Mantup, Desa Ngasinan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo terisolir akibat banjir. Bahkan hingga saat ini warga masih membutuhkan bantuan logistik.

"Dapurnya terendam banjir setinggi 10 hingga 50 centimeter," ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Jamus Kunto Purnomo, Senin (14/2/2022).

Menurutnya, banjir juga masuk ke dalam rumah. Ratusan warga menanti bantuan. "Itu satu dukuh terdampak, karena memang kemarin hujan deras hampir merata di seluruh Ponorogo," papar Jamus.

Saat ini, BPBD tengah berupaya mengevakuasi warga yang terdampak. Petugas pun fokus mengevakuasi Lansia, anak dan ibu hamil.

Baca Juga: Sukorejo Ponorogo Terendam Banjir, Sekolah Putuskan Libur

"Harus segera dievakuasi. Seperti ibu hamil, Lansia dan anak kami utamakan," jelas mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (DPUPR).

Baca juga:
Tolong! Warga Keling Ponorogo Terdampak Banjir Butuh Bantuan

Menurutnya, tim evakuasi bersama Tagana, Dinsos membawa logistik untuk warga yang terdampak.

Jamus pun berpesan agar seluruh masyarakat menjaga kebersihan sungai. Sebab, saat ini banjir yang terjadi karena sumbatan sampah.

"Warga harus waspada beberapa kali hujan turun terutama daerah banjir. Agen bencana harus bersiap," pungkas Jamus.

Baca juga:
Sungai Sekayu Meluap, Satlantas Polres Ponorogo Rekayasa Lalu Lintas

Sebelumnya, Banjir akibat luapan air sungai kembali menerjang Kabupaten Ponorogo, Senin (14/2/2022). Siswa sekolah diliburkan karena gedung sekolah yang terendam banjir.

Puluhan warga di Desa Gegeran, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, juga tampak menuntun motor karena mogok saat melintasi ketinggian air yang hampir mencapai lutut orang dewasa.