Pixel Code jatimnow.com

8 Tanggul di Ponorogo Jebol, Banjir Rendam Ratusan Hektare Sawah

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Ahmad Fauzani
Sawah terendam di Desa Purworejo Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Sawah terendam di Desa Purworejo Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Sebanyak 8 titik tanggul di Ponorogo dilaporkan jebol usai hujan deras. Akibatnya ratusan hektare sawah terendam banjir.

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, kerusakan tanggul terjadi di beberapa desa, di antaranya Desa Purworejo, Desa Sendang, dan Desa Bringinan.

"Total ada 8 titik tanggul jebol. 6 titik di Desa Sendang, 1 titik di Desa Purworejo, dan 1 lagi di Desa Bringinan. Dampaknya, sekitar 100 hektare lebih sawah terendam,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun, Kamis (23/1/2025).

Masun menjelaskan hujan deras pada 21 Januari 2025 sekitar pukul 17.00 WIB memicu luapan anak Sungai Bengawan Solo yang melewati wilayah tersebut. Jebolnya tanggul memiliki berbagai ukuran, mulai dari lebar 2 hingga 15 meter.

“Tanggul di Desa Bringinan memiliki kerusakan terbesar, dengan panjang jebol mencapai 15 meter. Sementara di Desa Purworejo, jebolannya sekitar 10 meter,” tambah Masun.

Baca juga:
Tolong! Warga Keling Ponorogo Terdampak Banjir Butuh Bantuan

Dampak kerusakan ini dirasakan oleh petani, khususnya di Desa Purworejo, yang melaporkan sekitar 30 hektare sawah terendam banjir. Usia tanaman padi yang rata-rata baru 25-30 hari membuat petani di desa ini terancam gagal panen.

Kepala Desa Purworejo, Didik Subagio, mengungkapkan potensi kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

“Satu kotak sawah membutuhkan biaya sekitar Rp1 juta. Dengan 217 kotak yang terendam, total kerugian mencapai Rp217 juta,” ujar Didik.

Baca juga:
Sungai Sekayu Meluap, Satlantas Polres Ponorogo Rekayasa Lalu Lintas

Petani yang terdampak kini hanya bisa berharap adanya bantuan dan langkah cepat dari pihak terkait untuk memperbaiki tanggul serta mengatasi dampak banjir.

BPBD Ponorogo sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi bencana hidrometeorologi pada 21-22 Januari 2025. Namun, curah hujan tinggi di wilayah selatan dan barat Ponorogo tetap memicu kerusakan besar, terutama pada infrastruktur tanggul.