Pixel Codejatimnow.com

Terendam Banjir, 220 Hektare Sawah di Ponorogo Terancam Gagal Panen

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Mita Kusuma
Sawah 220 hektare di Ponorogo terendam banjir (Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)
Sawah 220 hektare di Ponorogo terendam banjir (Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)

Ponorogo - Tidak hanya merendam sejumlah rumah, banjir juga menggenangi ratusan hektare sawah di Ponorogo. Akibatnya, sawah di Ponorogo terancam gagal panen atau mengalami fuso.

"Ada 220 hektare sawah yang terendam," ujar Petugas Organisme Pengendali Tanaman (POPT) Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo, Suwarni, Selasa (15/2/2022) .

Dia menjelaskan, 220 hektare itu nanti jika air surut bisa pulih dan kembali produksi. Namun jika tidak surut, bisa terancam fuso.

Menurutnya, saat ini belum bisa memastikan semua fuso. Karena sesuai mekanisme, akan diamati 3 sampai 4 hari. Jika bisa surut kemungkinan tanaman bisa normal lagi. Bisa jadi tanaman padi malai terendam tidak bisa produksi lagi.

Baca juga:
20 Hektare Kebun Melon di Krembung Sidoarjo Gagal Panen, Omzet Anjlok 70 Persen

Dia menjabarkan bahwa 220 hektare sawah yang terendam berusia 30-40 hari yang di Kecamatan Sukorejo.

Bagian selatan, kata dia, seperti di Kecamatan Bungkal dan Sambit berusia 60-65 hari. "Ini yang agak rawan itu, waktunya pengisian keluar malai (bunga) itu kan tidak jadi, akan gagal produksi, " tambahnya

Baca juga:
Petani Cabai di Ponorogo Merugi Meski Harga Tinggi, Terancam Gagal Panen karena Cuaca dan Jamur

Sementara itu, salah satu petani, Wito warga Desa Winong,Kecamatan Jetis, menjelaskan sawah miliknya terendam banjir sudah mulai kemarin siang.

"Luapan sungai arah dari Ngampel ke sini. Padi sudah umur 2 bulan. Ga tahu, kalo begini terus, ga panen. Kalau kering ya panen," katanya.