Surabaya - Kemenkumham melakukan penyegaran dalam jabatan pimpinan tinggi (Pimti) pratama (eselon II). Sebanyak 119 Pimti pratama di unit pusat maupun wilayah dilantik dan diambil sumpah oleh Menkumham Yasonna H Laoly, Jumat (4/3/2022). Empat di antaranya menduduki posisi strategis di Kanwil Kemenkumham Jatim.
"Ada dua kepala divisi (kadiv) dan dua kepala lapas kelas I yang diisi oleh pejabat baru," sebut Plt Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim, Wisnu Nugroho Dewanto dalam keterangan tertulis.
Dua kadiv terrsebut adalah kadiv Keimigrasian yang akan diemban oleh Hendro Tri Prasetyo yang sebelumnya menjabat Kadiv Keimigrasian Kalimantan Timur. Dia menggantikan posisi Jaya Saputra yang akan pindah ke Sulawesi Selatan.
Sementara itu, posisi Kadiv Pemasyarakatan akan diisi oleh Teguh Wibowo yang sebelumnya bertugas di Maluku Utara. Selain itu, tampuk pimpinan Lapas I Surabaya akan diserahkan Gun Gun Gunawan kepada Jalu Yuswa Panjang yang sebelumnya menjabat Kalapas I Batu Nusa Kambangan.
Gun Gun akan mengemban amanah sebagai Kepala Divisi Pemasyarakatan Bali. Terakhir, posisi Kalapas I Madiun yang sempat kosong akan diisi oleh Kunrat Kasmiri yang sebelumnya menjabat Kabid Pembinaan di Kanwil Kemenkumham Kepulauan Riau.
Dalam sambutannya, Yasonna H Laoly mengatakan bahwa kebijakan menggerakkan aparatur Kemenkumham dari satu penugasan ke penugasan lain diharapkan bisa meningkatkan pengalaman, wawasan dan kualitas setiap aparatur.
Baca juga:
2 Pimti Pratama Kemenkumham Jatim Promosi ke Unit Pusat Kementerian Hukum
"Pada kesempatan ini saya minta saudara-saudara fokus pada empat hal," ujar Yasonna kepada para Pimti yang dilantik.
Keempat hal itu di antaranya adalah menjaga amanah dan melaksanakan kinerja sesuai dengan komitmen diri dan perencanaan yang ditetapkan. Serta dilandasi dengan tata nilai BerAKHLAK dan PASTI. Agar target kinerja dapat tercapai dengan baik.
"Paramater keberhasilan adalah dengan meningkatnya WBK/ WBBM, dapat mempertahankan opini WTP dan serapan anggaran minimal 95%," tegas Yasonna.
Baca juga:
48 Napi High Risk di 7 Lapas Jatim Dipindah ke Nusakambangan
Kedua, dengan kondisi saat ini, para pimti pratama harus sehat. Sehingga tercapai kumham yang sehat dan kumham yang produktif. Salah satunya dengan penerapan protokol kesehatan dalam kegiatan perkantoran. "Kita juga harus menyukseskan presidensi G20," jelasnya.
Yasonna meminta pimti pratama jadi teladan dengan bekerja secara disiplin. Selain itu juga bisa mengantisipasi fraud, berbagai penyimpangan, instrospeksi diri dan membuka diri terhadap saran dan kritik.
"Terakhir, sinergi dan kolaborasi dengan instansi terkait dalam pelaksanaan tugas. Kita juga harus berkolaborasi dengan forkopimda di daerah. Jaga integritas, jujur dan prestasimu untuk memajukan organisasi yang kita cintai ini," pungkasnya.