Pixel Codejatimnow.com

Jadi Sasaran Vandalisme, DLH Akan Perketat Pengawasan Alun-alun Jombang

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Elok Aprianto
Petugas kebersihan dari DLH Jombang menghapus tulisan kalimat makian kepada polisi di pagar pembatas taman alun-alun Jombang.(Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Petugas kebersihan dari DLH Jombang menghapus tulisan kalimat makian kepada polisi di pagar pembatas taman alun-alun Jombang.(Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

Jombang - Alun-alun Jombang menjadi sasaran vandalisme. Agar kasus serupa tak terulang, pihak pengelola akan memperketat pengawasan lokasi tersebut.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jombang Miftahul Ulum, pihaknya langsung melakukan pengecatan setelah ada aksi vandalisme berisi kalimat makian pada aparat kepolisian. Tak bisa dipungkiri, berbagai risiko bisa terjadi di fasilitas umum seperti alun-alun. Untuk itu, sistem pengawasan akan ditingkatkan.

“Iya, ini tadi sudah dihapus. Sarana umum di ruang terbuka resiko pasti ada. Untuk itu, kami akan berupaya mengurangi hal itu,” ungkap Ulum kepada sejumlah jurnalis, Selasa (8/3/2022).

Saat ini di area alun-alun sudah ada pengeras suara dan kamera CCTV. Kedua perangkatkan tersebut akan dimaksimalkan guna meningkatkan sistem pangawasan dan pengamanan. “Coba nanti kami putar larangan-larangan apa saja yang tidak boleh dilakukan di alun-alun. Ya, minimal mengingatkan. Namun tidak menjamin hal-hal itu terjadi,” bebernya.

Baca juga:
Fakta Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto

Terkait kamera CCTV, posisinya agak jauh dari lokasi aksi vandalism. “Yang di pinggir, kami belum ada. Nanti kami pasang. Untuk tulisan tadi sudah dihapus,” tukasnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Jombang Iptu Qoyum Mahmudi mengaku sudah mengetahui aksi vandalisme yang ditujukan ke institusi Polri. Petugas Satreskrim tengah mengumpulkan bahan dan keterangan atas aksi vandalisme tersebut.

Baca juga:
8 Caleg Lolos DPRD Jatim dari Dapil 10, Ada Istri Mantan Wabup Jombang

"In Sya Allah sudah (tahu vandalisme, red). Yang jelas akan kami lidik. Kemudian kalau nantinya memang berdasarkan data-data yang kami dapatkan sudah ada, kami akan proses," kata Qoyum.