Pixel Codejatimnow.com

Akui Sebar Hoaks, Singky Soewadji Minta Maaf pada NasDem Jatim

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Farizal Tito
Ketua DPW Partai NasDem Sri Sajekti Sudjunadi. (Foto: Farizal Tito/jatimnow.com)
Ketua DPW Partai NasDem Sri Sajekti Sudjunadi. (Foto: Farizal Tito/jatimnow.com)

Surabaya - Singky Soewadji akhirnya meminta maaf atas berita bohong alias hoaks yang menyebutkan NasDem Jatim akan menggelar operasi pasar minyak goreng pada Jumat, 11 Maret 2022.

Informasi yang telah dibuat dan disebarkannya melalui media sosial dan grup WhatsApp oleh pemerhati satwa asal Surabaya itu dilaporkan Kuasa Hukum DPW Nasdem Jatim, Ari Her Sofiawanudin ke SPKT Polrestabes Surabaya, Selasa (8/3/2022) malam.

Atas laporan tersebut, Ketua DPW Partai NasDem Sri Sajekti Sudjunadi mendatangi panggilan polisi terkait laporan partainya terhadap Singky Soewadji dengan dugaan penyebaran berita bohong, pada Rabu (9/3/2022).

Kak Jess sapaan akrab Sri Sajekti Sudjunadi, mengatakan berita yang disebarkan Singky terkait operasi pasar minyak goreng murah yang dibuat dan disebarkan di media sosial dan grup WhatsApp, itu akan memunculkan harapan bagi masyarakat. Hal itu bisa menimbulkan kegaduhan.

"Tidak pernah ada rencana untuk melakukan operasi pasar tersebut. Dalam kondisi sekarang banyak masyarakat yang membutuhkan itu. Tentu saja jadi berita sehingga menjadi harapan bagi masyarakat bagaimana menciptakan harapan tapi tidak ada. Bahkan rencana hal tersebut tidak ada," ungkap Kak Jess.

Baca Juga: NasDem Jatim Adukan Singky Soewadji ke Polisi Terkait Dugaan Berita Hoaks

Dengan mengambil langkah hukum yang dilakukan itu, dimaksudkan untuk melindungi masyarakat agar jangan sampai masyarakat ini dipenuhi harapan.

"Media sosial (Medsos) ini kan cepat. Jangan sampai masyarakat ini datang ke Jalan Arjuno 142 untuk membeli minyak goreng 5 liter padahal barangnya maupun rencana operasi pasar itu ndak ada," bebernya.

Tak cukup dengan itu, Kak Jess juga geram atas informasi susulan yang dibuat dan disebarkan oleh Singky terkait batalnya operasi pasar tersebut karena minyak goreng tersebut habis

"Kemudian timbul berita susulan yang dibuat oleh Singky bahwa operasi dibatalkan barang sudah habis karena permintaan over. Itu semua bohong gak ada. Karena itu ditindaklanjuti dengan pelaporan ke polisi," cetusnya.

"Ini tadi Singky dipanggil. Kemudian meminta informasi keterangan terhadap pihak terlapor. Kami dipertemukan. Ini suatu hal yang baik. Saya ndak kenal," imbuh dia.

Dalam pertemuan itu, Singky mengatakan kalau dia mendapatkan informasi operasi pasar dari pengurus NasDem. Namun, hal itu masih dalam pembicaraan internal partai.

Baca juga:
Bawaslu Kota Batu Gandeng Jurnalis Tangkal Hoaks Jelang Pemilu 2024

"Memang ada yang menawarkan ke saya, tetapi lima liter. Kalau operasi pasar seharusnya satu liter," jelasnya.

Pada saat itu, Jess memang membeli minyak lima liter tersebut dalam jumlah banyak, tetapi tidak untuk operasi pasar melainkan Baksos.

“Kalau Baksos, iya, enggak perlu disampaikan. Dia (Singky) enggak tahu mekanisme, bukan pengurus partai juga tiba-tiba menyimpulkan mau operasi pasar,” lanjutnya.

Jess khawatir berita bohong itu membuat kepercayaan masyarakat terhadap NasDem menurun.

"Akibat perbuatannya kepercayaan masyarakat kepada NasDem bisa runtuh. Katanya enggak punya motivasi apa-apa, beliau mengambil kesimpulan mengambil 100 kardus. Nah, kan gila itu,” ucap dia.

Singky Soewadji meminta maaf. (Foto: Farizal Tito/jatimnow.com)Singky Soewadji meminta maaf. (Foto: Farizal Tito/jatimnow.com)

Baca juga:
Diskominfo Kota Batu Gencarkan Sosialisasi Antisipasi Hoaks Jelang Pemilu 2024

Setelah mediasi tersebut, Jess bersama kuasa hukumnya sepakat memaafkan Singky.
Singky juga membuat surat pernyataan. Berikut isi suratnya;

"Dengan ini mengatakan bahwa saya telah membuat dan menyebarluaskan berita hoaks tentang operasi pasar minyak goreng kemasan 5 liter di kantor DPW Partai NasDem Jalan Arjuno 142 Surabaya pada tanggal 11 Maret 2022.

Dan atas itu saya memohon maaf kepada teman-teman Partai NasDem atas kegaduhan tersebut dan menjadi tanggung jawab saya.

Demikian pernyataan saya dengan sesungguhnya tanpa ada tekanan dari pihak manapun. Saya meminta maaf sebesarnya kepada kepada Partai NasDem dan saya mengakui kesalahan saya".

Surat tersebut bermeterai 10 ribu dan ditandatangani Singky Soewadji.