Jombang - Banjir akibat luapan Sungai Bacang dan Marmoyo masih merendam rumah warga dalam 7 desa di Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang. Aktivitas warga pun terganggu.
Air menggenangi rumah warga dengan ketinggian beragam. 7 desa yang terendam itu adalah Desa Ploso, Desa Rejoagung, Desa Losari, Desa Pegertanjung, Desa Jatigedong, Desa Gedongombo dan Desa Kedungdowo.
Hal itu membuat warga setempat menggantungkan pasokan makanan dan minuman dari dapur umum yang dibuka di Dusun Nglengkong, Desa Jatigedong.
Baca juga: Intensitas Hujan Tinggi, 7 Desa di Kecamatan Ploso Jombang Terendam Banjir
Koordinator Tagana BPBD Jombang, Sirojudin menjelaskan, dapur umum ini dibuka sejak Jumat (11/3/2022) dini hari.
"Kita jam 2.30 WIB sudah masak 750 nasi bungkus. Ini tadi sudah tiga kali masak," terang Sirojudin di lokasi dapur umum.
Dia menyebut, dalam sekali masak membutuhkan 25 kilogram beras. Dan logistik berupa makanan ini akan disalurkan ke beberapa desa yang terdampak banjir luapan sungai.
"Kita akan bagikan ke Desa Rejoagung, Pegertanjung, Jatigedong," tambahnya.
Saat ditanya berapa total kebutuhan logistik yang dibutuhkan warga terdampak banjir itu, Sirojudin mengaku untuk saat ini jumlah kebutuhan masih terus dilakukan pembaruan.
Dapur umum dari Tagana BPBD Jombang yang dibuka di Dusun Nglengkong, Desa Jatigedong, Kecamatan Ploso
"Kita masih melakukan kordinasi dengan kecamatan, termasuk dengan perangkat desa dan BPBD Kabupaten Jombang," paparnya.
Dia menjelaskan jika dapur umum yang ada di Jatigedong ini akan mengcover kebutuhan logistik di seluruh Kecamatan Ploso, hingga air yang merendam rumah warga surut.
Baca juga:
Rumah Terendam Banjir, Warga Jombang Enggan Mengungsi
Namun menurut Sirojudin, untuk saat ini kondisi air masih tinggi dan belum berkurang. Sehingga dapur umum masih terus harus beroperasi.
"Sampai saat ini air masih stabil, belum ada penurunan debit air. Selama air masih menggenangi kita akan suplai terus logistik makanan," jelas dia.
Sementara Camat Ploso, Tridoyo Purnomo menegaskan jika dapur umum yang ada di Dusun Nglengkong, Desa Jatigedong itu dipakai untuk memasok kebutuhan makanan bagi warga terdampak banjir.
"Warga diperkuat dapur umum dari dinsos dan BPBD," ujarnya.
Tridoyo menyebut jika saat ini air masih bertahan di sejumlah dusun yang ada di beberapa desa di Kecamatan Ploso.
"Air masih bertahan di Desa Rejoagung, Ploso, Losari tinggal sedikit, Pagertanjung juga sedikit dan di Jatigedong yang cukup tinggi, Gedongombo dan Daditunggal. Ya mudah-mudahan nanti sore bisa segera surut," papar dia.
Baca juga:
Diguyur Hujan Deras, 2 Kecamatan di Jombang Terendam Banjir hingga 2 Meter
Tridoyo menambahkan, tanggul sungai yang jebol juga menjadi penyebab banjir yang ada di beberapa desa di Kecamatan Ploso.
"Tanggul yang jebol kemarin di Sungai Bancang yang arah sungai dari Plandaan dan sudah tertangani oleh PUPR, meskipun masih penanganan sementara. Lebar tanggul yang jebol sekitar 15 meter dan ada 2 titik," ungkap dia.
Terkait penyebab genangan air yang melanda sejumlah desa itu, Tridoyo menjelaskan bahwa selain akibat intensitas hujan yang tinggi, luapan air sungai juga menjadi penyebab utama.
"Plandaan itu pada Rabu malam ada juga tanggul yang jebol, sehingga air masuk di Sungai Bacang, terus sungai di Marmoyo, itu juga jadi satu. Tapi karakternya ini adalah air kiriman dan Jatigedong ini paling bawah, jadi agak lama surutnya," tandasnya.
Dari data yang dihimpun BPBD Kabupaten Jombang, banjir di Kabupaten Jombang semakin meluas, hingga 17 desa yang tersebar di 6 Kecamatan di Jombang.