Pixel Codejatimnow.com

Sekeluarga Tercebur Sungai di Jombang, Sepeda Motor Korban Ditemukan

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Elok Aprianto
Sepeda motor Vario nopol L 3918 ED berhasil ditemukan. (Foto: WA Grup relawan)
Sepeda motor Vario nopol L 3918 ED berhasil ditemukan. (Foto: WA Grup relawan)

Jombang - Upaya pencarian korban laka air di area penyeberangan Sungai Brantas yang ada di Desa Megaluh, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, masih terus dilakukan. Petugas baru menemukan motor Honda Vario milik korban.

Kalaksa BPBD Jombang, Bambang Dwijo Pranowo menyebut, upaya pencarian warga menggunakan peralatan seadaanya ternyata membuahkan hasil. Kendaraan korban laka air ini ditemukan warga dari kedalaman 12 meter.

Sedangkan titik ditemukan sepeda motor korban ini, berada di 15 sampai 20 meter dari lokasi awal terjadinya laka air.

"Sepeda motor Vario nopol L 3918 ED, warna putih. Selanjutnya sepeda motor dibawa ke Polsek. Kendaraan korban ini ditemukan warga dengan cara dijaring. Lokasi di 15 sampai 20 meter dari tepian, ditemukan di kedalaman 12 meter, kondisinya berlumpur," terang Bambang, Minggu (10/4/2022).

Namun, untuk penyisiran pencarian korban ini dilakukan hingga dam karet yang ada di Desa Sudimoro, Kecamatan Megaluh. Upaya pencarian pada hari kedua ini dilakukan oleh dua tim dari BPBD dan Basarnas Jatim. Selain itu, warga setempat dan sejumlah relawan juga turut mencari korban laka air kemarin siang.

Baca juga:
Beredar Video Detik-detik Remaja Surabaya Tenggelam di Sungai

Baca Juga: Sekeluarga Tercebur Sungai di Jombang, Polisi Sebut Ini Penyebabnya

“Ini pencariannya sampai ke dam karet, radiusnya 3 kilometer,” ungkap Bambang, Minggu (10/4/2022).

Upaya pencarian korban laka air ini, dikatakan Bambang, menemui sejumlah kendala. Pasalnya, debit air Sungai Brantas saat ini sedang tinggi. Selain itu, kondisi dasar sungai juga berlumpur.

Baca juga:
Remaja Hilang Terseret Arus Sungai di Surabaya Ditemukan Meninggal

"Ini sempat dibuat pusaran untuk mengeluarkan lumpur tapi juga belum ditemukan korbannya. Ini kendalanya lumpur, soalnya lumpur sangat tebal di bawah," ucap Bambang.