Pixel Code jatimnow.com

IMM Jatim Apresiasi Respon Cepat Khofifah Dalam Penanganan Outbreak PMK

Editor : Sofyan Cahyono   Reporter : Farizal Tito
Ketua Bidang Kesehatan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jatim drh Devi Kurniawan.(Foto: Devi Kurniawan)
Ketua Bidang Kesehatan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jatim drh Devi Kurniawan.(Foto: Devi Kurniawan)

Surabaya - Outbreak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak dilaporkan terjadi di 4 kabupaten di Jawa Timur (Jatim). Yaitu, Kabupaten Lamongan, Mojokerto, Gresik, dan Sidoarjo. Sebanyak 1.247 ekor hewan ternak terjangkit PMK dengan resiko penularan sebesar 90-100 persen.

Cepatnya penyebaran penyakit PMK di tanggapi serius Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dengan menetapkan status Wabah PMK di 4 Kabupaten yang dinyatakan positif. Sekaligus melakukan pembatasan lalu lintas ternak dari dan menuju daerah wabah.

Selain itu, Khofifah memberikan instruksi memberhentikan operasional pasar hewan untuk sementara dengan maksud mencegah penularan PMK lebih luas pada ternak lain. Dalam pegambilan kebijakan tersebut, gubernur senantiasa melakukan koordinasi secara intensif dengan instansi terkait. Antara lain Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), tim Kemenko Perekonomian, lengkap dengan empat bupati yaitu Mojokerto, Gresik, Sidoarjo dan Lamongan serta kalangan akademisi kedokteran hewan.

Penanganan outbreak yang dilakukan cepat oleh Khofifah diapresiasi Ketua Bidang Kesehatan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jatim drh Devi Kurniawan.

”Kondisi saat ini butuh perhatian serius dari pemerintah. Semua pihak harus bergandengan tangan dalam menangani outbreak PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) ini. Karena Hari Raya Idul Adha sudah di depan mata, yang merupakan hari raya besar umat Islam. Apa yg dilakukan Ibu Gubernur Jatim sangat tepat, langsung berkoordinasi dengan pihak terkait hingga melibatkan para ahlinya," ujar Devi Kurniawan, Senin (9/5/2022).

Baca juga:
Ratusan Mahasiswa Geruduk Konjen AS di Surabaya, Tuntut Kedutaan Amerika Pergi dari Indonesia

Langkah konkret Khofifah juga dibuktikan dengan mendirikan posko pengaduan di samping Gedung Grahadi.

"Tak hanya itu, kemarin sore ibu Gubernur Khofifah Indar parawansa pun turun langsung ke lapangan untuk memastikan penanganan yang di lakukan kolega dokter hewan di lapangan telah berjalan sesuai instruksi," tutur Devi.

Sementara menurut Dirjen PKH Kementan, tanda klinis penyakit PMK pada hewan ternak meliputi demam tinggi (39-41 derajat celcius), keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa, luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, kaki pincang, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, napas cepat, produksi susu turun drastis dan menjadi kurus.

Baca juga:
Nur Ali Dzulfikar Ketuai Korda Fokal IMM Lamongan, Ini Sederet Programnya

Meskipun menyebar dengan cepat, Khofifah memastikan bahwa penyakit ini hanya menular pada hewan saja, tidak pada manusia. Selain itu, ia telah menjamin ketersediaan daging untuk kebutuhan pangan serta suplainya akan dimaksimalkan supaya aman.

"Penanganan ini sangat tepat, mengingat hari raya Idul Adha yang akan dilaksanakan 2 bulan lagi. Untuk menghindarkan masyarakat dari panic selling akan didirikan URC (Unit Reaksi Cepat) supaya penanganan PMK lebih responsive. Sehingga muara kedepannya, hewan ternak khususnya sapi dan kambing yang dijual sehat dan layak untuk dijual, dikonsumsi, serta siap menyambut hari raya Idul Adha dengan ketersediaan hewan kurban yang layak," imbuhnya.