Malang - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, tak mengurangi pendapatan pedagang sapi di Kabupaten Malang. Abu Bakar misalnya, pedagang sapi di Pasar Hewan Kandangan Gondanglegi, Kecamatan Gondanglegi ini, justru meraup rezeki sejak Lebaran.
"Di sini harga sapi malah naik sejak H-7 lebaran sampai sekarang. Harganya yang betina mulai Rp6 juta sampai Rp7 juta, kalau jantan yang besar antara Rp17 juta sampai Rp18 juta," terang Abu Bakar, Kamis (12/5/2022).
Menurutnya, pedagang di sana tak terpengaruh dengan adanya wabah PMK. Pun pembeli tak panik setelah pemerintah menginformasikan lonjakan kasus PMK di Jawa Timur.
"Saya sendiri yang untuk dagang ada 7 sapi, tapi total yang untuk koleksi ada 2 sapi. Hari ini sudah ada 5 sapi yang terjual," jelasnya.
Baca juga:
Triwulan Pertama, Pemkot Malang Vaksinasi PMK Lebih dari 700 Ekor Hewan Ternak
"Baik penjual maupun petani yang mau beli sapi tidak ada ketakutan, karena petani yang beli pasti datang sendiri buat mengecek kesehatan sapi," sambungnya.
Kendati demikian, pria yang akrab disapa Samdos ini juga tetap mewaspadai adanya wabah PMK. Sebagai pedagang, ia pun terus merawat ternaknya dengan menjaga kebersihan kandang.
Baca juga:
PMK Kembali Merebak, Puluhan Sapi di Jombang Terjangkit
"Biasanya ciri-ciri penyakit ini di mulut ini berair atau berliur, kemudian di mulut ada luka yang membusuk," paparnya.
"Ini seperti dulu ada Antrax, tapi kan gak sampai Malang. Jadi, kalau saya sendiri untuk pencegahan ya mulai dari kebersihan kandang," pungkasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-45025-tak-terdampak-pmk-penjualan-pedagang-sapi-di-malang-justru-meroket