Pixel Code jatimnow.com

PMK Kembali Merebak, Puluhan Sapi di Jombang Terjangkit

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Elok Aprianto
Sapi yang divaksin petugas dari Dinas Peternakan Jombang. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Sapi yang divaksin petugas dari Dinas Peternakan Jombang. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali merebak di Kabupaten Jombang. Sedikitnya ada 36 sapi yang terjangkit penyakit tersebut.

Namun, berdasarkan catatan dari dinas terkait, kebanyakan sapi yang terjangkit PMK merupakan sapi yang berasal dari kabupaten kota di sekitar Jombang, yang masuk ke Jombang.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, Agus Susilo Sugiyoto menjelaskan, berdasarkan hasil pendataan, PMK saat ini terjadi di wilayah kecamatan utara Brantas yakni di Kecamatan Plandaan dan Kecamatan Kabuh.

"Sapi yang terpapar PMK ini sapi pendatang alias sapi yang baru dibeli dari luar Jombang," ungkapnya, Rabu (8/2/2023).

Selain itu, pihaknya menjelaskan bahwa sapi yang terjangkit PMK dan kembali menjadi temuan dinas itu, merupakan sapi yang belum mendapatkan vaksin PMK.

"Jadi itu bukan sapi lama yang telah divaksin, melainkan sapi yang baru dibeli peternak, dari pasar yang ada di luar Jombang," terangnya.

Ia menyebut hingga Selasa kemarin, terdapat 36 ekor sapi yang terkena PMK. Untuk itu pihaknya melakukan upaya pengendalian, untuk mengantisipasi agar PMK tidak menyebar luas.

"Langkah-langkah pengobatan dan pencegahan serta sosialisasi edukasi terhadap peternak sudah kami lakukan. Hasilnya hari ini sudah ada 9 ekor sapi yang sembuh," paparnya.

Baca juga:
Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo Temukan Hewan Kurban Terindikasi PMK

Dari hasil tracing, sapi yang terjangkit PMK itu kebanyakan dibeli dari Bojonergoro dan Nganjuk. Karena di dua daerah itu memang banyak sapi yang tertular PMK.

Adanya kasus PMK jilid dua ini, pihaknya menghimbau pada para petani agar tidak panik. Lantaran PMK yang terjadi saat ini tidak seganas dulu.

"Yang baru ini tidak seganas yang dulu, setelah diobati teman-teman di lapangan, sapi sudah banyak yang sembuh," paparnya.

Untuk memastikan PMK ini agar tidak menyebar, pihaknya juga sudah mengimbau para petani untuk melakukan karantina.

Baca juga:
Penjual Hewan Kurban di Lamongan Wajib Kantongi Izin, Begini Caranya

"Saat ini, petugas terus melakukan vaksinasi sembari melakukan penandaan pada sapi alias ear tag. Penandaan dilakukan agar sapi-sapi yang sudah divaksin terdata. Jadi ketika dijual diketahui bahwa sapi tersebut sudah divaksin," katanya.

Ia merinci, sebaran kasus PMK sejak awal terjadi di Jombang hingga per hari ini mencapai 7.946 kasus.

"Rekap jumlah kasus PMK sejak awal terjadi hingga hari ini, jumlah kasusnya ada sekitar 7.946 ekor. Untuk jumlah sapi sembuh mencapai 7.420 ekor. Jumlah sapi yang sakit ada 36 ekor. Sedangkan jumlah sapi mati ada sekitar 230 ekor. Dan sapi yang dipotong paksa karena PMK ada sekitar 260 ekor," pungkasnya.