Pixel Codejatimnow.com

Keren, 4 Film Pendek Karya 29 Siswa SMEKDOR'S Diputar di Bioskop CGV

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
4 film pendek karya 29 siswa SMEKDOR'S diputar di Bioskop CGV (Foto: Fahrizal Tito/jatimnow.com)
4 film pendek karya 29 siswa SMEKDOR'S diputar di Bioskop CGV (Foto: Fahrizal Tito/jatimnow.com)

Surabaya - Empat film pendek karya tugas akhir dari 29 siswa kelas 3 SMK Dr Soetomo Surabaya (SMEKDOR'S) di screening film di CGV Marvel.

Proses assesmen film tersebut juga menggandeng Ketua Umum Karyawan Film Televisi (KFT) dan Badan Perfilman Indonesia (BPI), Gunawan Paggaru.

Kepala SMEKDOR'S, Juliantono mengungkapkan, ada empat karya film yang dibuat empat kelompok siswa. Karya ini sebagai syarat dalam penentuan kelulusan.

Siswa dibebaskan membuat karya dengan tema apapun. Sebab diakui Juliantono, berkaca dari tahun sebelumnya, siswa kesulitan dalam memproduksi film pendek karena pandemi.

"Setelan screening film, akan dilakukan assesmen dari pihak KFT dan BPI. Hasil itu akan menyatakan siswa lulus dengan sertifikat kompetensi," terang Juliantono, Rabu (18/5/2022).

Digandengnya tim penilai dari pihak profesional, terang Juliantono, karena dalam penilaian kompetensi jurusan perfilman lebih detail. Seperti penilaian sutradara, penilaian lighting dan sebagainya.

"Sejauh ini keterserapan lulusan dalam industri film ini cukul tinggi. Dua angkatan lulusan kebanyakan masuk di industri film. Seperti keterlibatan lulusan dalam produksi film Yowes Ben dan beberapa film karya sineas Surabaya dan Jogjakarta," pungkas Juliantono.

Salah satu screening karya yang ditampilkan adalah film pendek Kulo Nuwun, yang merupakan karya kelompok 1. Ketua kelompok, Putri Nurrahma Maulidia menceritakan, film ini bercerita tentang remaja yang diterima kerja di tempat baru. Namun, di tempat itu, dia tidak permisi dan dihantui makhluk lain.

Baca juga:
Inspektorat Pemkab Jember Rilis Film Silence, Ini Sinopsisnya

Meski begitu, Putri mengakui ada beberapa persoalan teknis yang menjadi kendala. Seperti editing dan adegan yang kurang sesuai. Sehingga harus dilakukan take ulang.

Selain itu, ada persiapan khusus seperti penggunaan audio yang lebih jelas dan pengaturan color bridge untuk diputar di layar bioskop.

"Jadi yang ingin kami sampaikan film ini adalah dimanapun kita berada semua harus permisi dan orang harus tau sopan santun di tempat baru," tutur dia.

Ketua Assesmen, sekaligus Ketua Umum KFT dan BPI, Gunawan Paggaru mengungkapkan, aspek penilaian dalam assesmen karya tugas akhir ini meliputi pengetahuan, skill dan attitude.

Baca juga:
Keren! Film Kampoeng Thengul Karya Anak Desa di Bojonegoro Terbaik dalam FDBL 2022

"Kita nilai aspek ini, dalam menilai karya siswa. Karena tiga elemen ini sangat penting dan berpengaruh dalam industri perfilman. Dari hasil screening ini kita juga bisa melihat bahwa anak-anak memang kompeten," ujarnya.

Hal itu terbukti dari hasil evaluasi tahun lalu, di mana hampir rata-rata kompetensi siswa sudah memenuhi standar. Apalagi, imbuh Gunawan, para siswa di SMEKDOR'S ini selalu dilibatkan sekolah untuk berkolaborasi membuat karya dengan tenaga profesional dari industri film.

Assemen dengan melibatkan tenaga profesional, lanjut Gunawan, akan sangat menguntungkan bagi siswa. Jaminan kelulusan siswa lebih besar dengan kompetensi yang sudah terverifikasi dari pihak profesional. Selain itu, saat lulus industri akan melihat portofolio, yang akan berpengaruh pada penerimaan kerja.