Sidoarjo - Kasus prostitusi terselubung yang melibatkan anak di bawah umur di sebuah rumah kos di RT 02, RW 02, Desa Ngampelsari, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, ternyata sudah lama beroperasi dan membuat warga setempat resah.
Kepala Desa Ngampelsari, Bambang Eko Sumarsono meminta tindakan tegas dari kepolisian.
"Kalau memang itu sudah digerebek, warga itu pengennya dikasih police line (segel) saja di lokasinya. Hal ini biar bisa jadi efek jera bagi yang punya kos," ujar Bambang ditemui di kantornya, Selasa (7//6/2022).
Baca juga:
- Diduga Jadi Sarang Prostitusi, Rumah Kos di Sidoarjo Digerebek Polisi
- Dugaan Prostitusi Terselubung di Sidoarjo, Korbannya Anak Kandung Mucikari
- Prostitusi Anak di Sidoarjo, Tante Korban dan Dua Pelanggan Juga Jadi Tersangka
Bambang menegaskan bahwa seluruh pelaku dan korban yang terlibat di dalam bisnis prostitusi terselubung tersebut bukan warganya.
Baca juga:
Prostitusi Anak di Sidoarjo, Tante Korban dan Dua Pelanggan Juga Jadi Tersangka
"Kami tegaskan sekali lagi kalau mereka (pelaku dan korban) bukan warga Desa Ngampelsari," tegasnya.
Salah satu tokoh masyarakat setempat, NI juga memaparkan bahwa prostitusi terselubung itu sudah bertahun-tahun beroperasi. Warga juga beberapa kali melaporkan praktik prostitusi yang berada di tempat kos milik BC tersebut.
"Selama bertahun-tahun baru kali ini digerebek polisi. Namun sama saja tidak ada tindakan terhadap pemilik kos," terang NI.
Baca juga:
Diduga Jadi Sarang Prostitusi, Rumah Kos di Sidoarjo Digerebek Polisi
Diketahui, praktik prostitusi anak itu diungkap Satreskrim Polresta Sidoarjo. Dalam kasus ini, penyidik menetapkan empat orang sebagai tersangka.
Tersangka pertama adalah ibu kandung dari anak yang dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial (PSK). Lalu tante korban serta dua pria yang menjadi pelanggan.