Jombang - Pascaditutupnya pasar hewan di Kabupaten Jombang akibat merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), pedagang ternak membanjiri tepian jalan sekitar lokasi pasar. Di Desa Janti, Kecamatan Jogoroto misalnya, pedagang kambing memilih bertransaksi jual beli di pinggir jalan.
"Sejak hari ini, mas. Katanya ada PMK yang katanya dari Mojoagung dan Ngoro jadi di sini juga kena (tutup)," ungkap Saifuddin (35) pedagang di Pasar Hewan Janti, Jum'at (10/6/2022).
Ia mengaku kecewa karena tidak ada sosialisasi penutupan pasar. Para pedagang pun memutar otak, dan nekat berjualan tak jauh dari lokasi pasar.
Baca juga:
Triwulan Pertama, Pemkot Malang Vaksinasi PMK Lebih dari 700 Ekor Hewan Ternak
"Ya terpaksa jualan di pinggir-pinggir jalan saja mas, biar tahu pemerintah ini gimana tindak lanjutnya,” jelasnya.
Perlu diketahui, berdasarkan data Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, sejak bulan Juni setiap harinya ada 200 ekor lebih sapi yang terjangkit PMK.
Baca juga:
PMK Kembali Merebak, Puluhan Sapi di Jombang Terjangkit
Dari catatan dinas terkait, ada 2.395 ekor yang terjangkit PMK dan 23 ekor sapi mati. Sementara itu penutupan pasar hewan, mulai diberlakukan di 6 tempat, yakni Janti, Mojoagung, Ngoro, Kabuh, Gudo dan Tunggorono.