Pixel Code jatimnow.com

Orator Video Pengurus Organisasi Shiddiqiyyah Diperiksa Polisi

Editor : Arina Pramudita   Reporter : Elok Aprianto
Gedung Satreskrim Polres Jombang. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Gedung Satreskrim Polres Jombang. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

Jombang - Orator dalam video yang berisi ajakan pada jemaah Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid), Edi Setiawan, menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polres Jombang, Rabu (13/7/2022) siang.

Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Giadi Nugraha menjelaskan, hari ini pemeriksaan terhadap orator tengah dilakukan.

"Iya hari ini pemeriksaan sedang berlangsung," ungkap Giadi, saat dihubungi melalui pesan singkat.

Giadi menyebut sudah melakukan koordinasi dengan ahli bahasa untuk menemukan unsur pidana dalam video viral tersebut.

"Kita sudah lakukan koordinasi dengan ahli bahasa," tegasnya.

Baca juga:
Penasihat Hukum Mas Bechi Sebut Dakwaan Jaksa Tidak Cermat

Untuk diketahui, Edi Setiawan yang merupakan orator dalam video viral tersebut merupakan pengurus Orshid. Video berdurasi 2 menit 5 detik itu berisi orasi ajakan pada jemaah bila sewaktu-sewaktu dipanggil lagi oleh Shiddiqiyyah. Orasi disampaikan di hadapan 318 murid dan simpatisan Mas Bechi.

"Beberapa kawan di pesantren di sana melihat bahwa teman-teman (murid dan simpatisan Mas Bechi) dalam kondisi yang lemas, loyo mengingat dua hari satu malam di Polres, sehingga para pengurus berinisiatif membangkitkan semangatnya, menguatkan mentalnya, mengibaratkan teman-teman para santri, para murid ibarat pulang dari perang badar," terang Joko Herrwanto, Ketua Umum DPP Orsid pada sejumlah jurnalis, di Hotel Yusro, Selasa (12/7/2022).

"Di ujung orasinya ada pertanyaan apakah siap untuk berperang, disambut jawaban siap oleh para murid dan santri," bebernya.

Baca juga:
Mas Bechi Kini Satu Blok dengan 59 Tahanan Lain di Rutan Medaeng

Setelah video tersebut viral, Joko menyebut bahwa orator sudah melakukan klarifikasi dan permintaan maaf pada semua pihak, baik secara tertulis maupun lisan.

"Bahwa yang dimaksud adalah setelah pulang dari perang badar dalam kondisi yang lemah, selanjutnya para santri dan murid diharapkan bersiap untuk perang yang lebih besar yakni perang melawan hawa nafsu, itu yang dimaksud," tegasnya.